Online Bekasi, Bantargebang – Elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bekasi, untuk mewujudkan sekolah bertaraf Internasional di wilayah itu.
“Itu tuntutan yang realistis, mengingat wilayah kami sudah 30 tahun dijadikan tempat pembuangan sampah raksasa,” kata ketua aliansi itu, Somad, Rabu (12/10).
Selain itu, kata dia, warga juga meminta pendidikan gratis, dibangunnya gedung sekolah bertaraf Internasional, menyediakan bus sekolah, beasiswa, dan mengikuti kejar paket secara gratis.
“Selama ini layanan pendidikan belum dirasakan sepenuhnya oleh warga di sekitar TPST Bantargebang,” ujar dia.
Menurut dia, selama 30 tahun terdapat tempat pembuangan sampah bagi warga DKI Jakarta ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di wilayah Bantargebang masih minim.
“Warga tidak mempermasalahkan tempat tinggalnya dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir. Namun, harus diimbangi dengan kontribusi terhadap warga di sana,” kata dia.
Menurut dia, tuntutan itu telah disampaikan kepada para anggota DPRD Kota Bekasi dan Pemkot Bekasi untuk diteruskan ke pihak DKI. Ia mewanti-wanti, apabila tuntutan itu tak direalisasikan warga di sana akan mencari cara sendiri seperti turun ke jalan.
Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan, Kota Bekasi, saat ini terdapat 18 ribu keluarga tinggal di sekitar TPST Bantargebang. Di antaranya di Kelurahan Ciketing Udik, Cikiwul, dan Sumur Batu. Adapun, konpensasi bagi warga yaitu uang bau dari DKI sebesar Rp 100 ribu per bulan. (ian)