Online Bekasi, Bekasi Selatan – Angkutan massal Transjakarta di Kota Bekasi, Jawa Barat pemberangkatan dari Bekasi Barat memperpanjang rute hingga ke Summarecon Bekasi di Bekasi Utara. Kini untuk menuju Hotel Indonesia dan Tanjung Priok, masyarakat bisa berangkat dari kawasan komersil yang dikembangkan oleh swasta itu.
“Masyarakat di Bekasi di bagian utara sekarang mudah mendapatkan transportasi massal,” kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono usai meresmikan halte Transjakarta di Summarecon Bekasi, Rabu, 16 November 2016.
Menurut Budi, Transjakarta yang tiba di Kota Bekasi lewat gerbang tol Bekasi Barat, akan melintasi Jalan Ahmad Yani ke arah utara atau menuju Summarecon Bekasi.
Setelah mengambil penumpang, Transjakarta akan kembali ke gerbang tol Bekasi Barat lewat Jalan Ahmad Yani untuk mengambil penumpang di halte Bekasi Barat, lalu masuk ke ruas tol Jakarta-Cikampek menuju daerah tujuannya, yaitu Hotel Indonesia dan Tanjung Priok.
“Ada 25 armada Transjakarta yang akan dikerahkan setiap hari di rute ini,” kata Budi.
Ia mengaku terbantu dengan peran swasta yang dalam penyediaan infrastuktur, serta fasilitas penunjang seperti tempat parkir. Sebab, kata dia, 60 persen penduduk Kota Bekasi merupakan pekerja di DKI.
“Untuk mengurangi kemacetan, kami memfasilitasi angkutan massal, aman dan nyaman,” kata Budi.
Sejauh ini, kata dia, pengguna Transjakarta di Kota Bekasi setiap hari mencapai 8.000 penumpang untuk pemberangkatan, sedangkan untuk kepulangan diperkirakan telah mencapai 20 ribu penumpang.
“Paling banyak dari Bekasi Timur tujuan Grogol dan Pasar Baru, penumpang dari sana setiap hari mencapai 5.000 orang,” kata dia.
Dia pun menjanjikan, pengoperasian Transjakarta di Kota Bekasi akan diperpanjang hingga pukul 00.00 WIB dari pukul 22.00 WIB. Dengan begitu, pekerja asal Bekasi yang pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 22.00 WIB, masih bisa terlayani Transjakarta.
“Kami sudah melakukan kajian itu, jam sibuk kami mengupayakan setiap lima menit Transjakarta lewat,” kata Budi.
Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur mengatakan, untuk mendukung transportasi itu, pihaknya membangun fasilitas parkir seluas 8.000 meter persegi. Fasilitas itu, mampu menampung 230 mobil, dan 50 unit sepeda motor.
“Tarifnya flat, Rp 10.000 untuk mobil, dan Rp 5.000 untuk sepeda motor,” ujar dia.
Menurut dia, menggunakan angkutan massal lebih murah dan tak capek ketimbang menggunakan kendaraan pribadi. Jika dihitung, kata dia, pengguna mobil harus mengeluarkan biaya untuk beli bahan bakar, uang tol yang mencapai puluhan ribu rupiah.
“Belum lagi stres terkena macet,” kata dia.
Asisten Daerah II bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Kota Bekasi, Kariman mengapresiasi langkah swasta yang turut membantu pemerintah memecahkan masalah kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi.
“Rute baru ini membantu masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi kemacetan,” kata Kariman. (fiz)