Online Bekasi – Mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhammad resmi mendaftarkan diri maju menjadi bakal calon Wali Kota Bekasi di DPC PDI Perjuangan. Diprediksi M2 akan mudah melenggang untuk mendapatkan rekomendasi DPP PDIP.
“Popularitas-elektabilitasnya masih signifikan, secara ril M2 menempel ketat petahana Rahmat Effendi (Pepen) dan disusul petahana Wakil Walikota Ahmad Syaikhu,” kata Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susil, Jumat (2/6).
Menurutnya, posisi teratas wajar dimiliki petahana karena mobilitas yang tinggi dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat, sementara M2 masih malu-malu untuk terjun kembali ke gressroot dengan alasan menunggu kepastian rekom. Sementara Ahmad Syaikhu yang dikenal santun dalam berpolitik, juga wajar belum secara signifikan popularitas naik karena mash banyak diam.
Hingga saat ini, koalisi yang sudah terbentuk baru Koalisi Merah-Putih antara PKS (7 kursi) dan Partai Gerindra (6 kursi). Namun belum mengusung calon, pucuk pimpinan DPC Partai Gerindra sudah digoyang isu dicopot. Kondisi ini terjadi disebabkan suhu politik mulai memanas baik di internal parpol dan eksternal parpol.
“Di PDIP bersaing untuk mendapatkan rekom antara M2 dan Ketua DPC PDIP Anim Imanuddin. Di PKS beredar nama antara Ahmad Syaikhu (jika tidak mendapatkan rekom maju Pilgub Jabar) dengan Ketua DPD PKS, Heri Koswara,”terangnya.
Sementara itu Tim 10 Pilkada Partai Golkar sedang melakukan penjajakan membentuk koalisi besar dengan menggandeng parpol tengah seperti PAN , Hanura, PPP dan Demokrat (masing-masing 4 kursi DPRD) dan PKB (1 kursi). Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi jika PAS Jilid II kandas karena situasi politik.
Sepertinya Partai Golkar juga melakukan penjajakan mengusung pasangan dari kadernya sendiri yaitu yang sudah muncul Heri Budi Susetyo Suko Martono (Sekretris DPD Golkar) atau menggandeng calon wakil walikota dari parpol tengah.
Beberapa elit parpol tengah beberapa nama sudah beredar seperti Ketua DPC PPP Sholihin, Ronny Hermawan, Lucy Hakim (FPAN DPR RI), Abdul Muin (FPAN DPRD) dan beberapa arts ibukota yang meramaikan di medsos.
“Yang seru jika head to head terjadi antara Pepen dan M2. Serta Koalisi Merah- Putih benar benar mengusung pasangan calon sendiri. Tiga poros keluatan politik akan menjadi rival yang seimbang,” papar Didit.
Dalam epimologi politik dan metodelogi politik segala sesuatu bisa terjadi di akhir-akhir pendaftaran paslon secara resmi ke KPU. Dipastikan sekitar bulan Juli- Agustus 2017 paslon yang dipastikan ikut kontestasi Pilkada akan mengerucut.
“Habis lebaran suhu politik juga akan sedikit memanas antar rival internal parpol yang ingin mendapatkan rekomendasi dan loby-loby antar elit parpol untuk membentuk koalisi dan memajukan kadernya masing-masing,” pungkasnya. (fiz)