Online Bekasi – Malang nian nasib, Haikal Febriyan Saputra. Meski baru berusia enam tahun, bocah tersebut sudah menerima pahitnya dunia. Dia menderita gizi buruk parah, ironisnya lagi di usianya yang masih kanak-kanak sudah menyandang status yaitim piatu.
Haikal merupakan warga Jalan Gradua III RT 02 RW 04, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Gizinya tak terpenuhi sejak dua tahun terakhir karena hanya tinggal bersama dengan neneknya. Orang tuanya, semuanya telah meninggal dunia.
“Ibu dan bapaknya meninggal dunia sekitar dua tahun lalu karena menderita sakit,” kata kerabat dekat Haikal, Nurlela di RSUD Kota Bekasi, Kamis (27/7).
Ia mengatakan, keponakannya tersebut mulai kekurangan gizi semenjak ibunya sakit, dan ditinggal meninggal dunia ayahnya, Nursin. Kondisi itu diperparah setelah ibunya, Asmanah meninggal dunia empat bulan kemudian.
“Dirawat oleh neneknya, karena orang tidak mampu, jadi kebutuhan gizi tidak terpenuhi,” katanya.
Neneknya yang sudah renta hanya merupakan seorang pemulung. Pendapatannya pun tidak menentu. Paling banyak sehari mendapatkan uang senilai Rp 15 ribu, dari hasil penjualan barang rongsokan.
“Kemudian ada warga datang dan peduli, lalu membawa Haikal ke RSUD Kota Bekasi pada Selasa lalu, untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya. (fiz)