Online Bekasi– Pria bernama Muhammad Aljahra alias Zoya (30) dibakar di Kampung Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (1/8) lalu. Berdasarkan fakta di lapangan, pria tersebut betul seorang pencuri.
Meski demikian, pengurus musala menyesalkan aksi warga, bahkan sempat menangis mendapatkan kabar pelaku yang juga merupakan teknisi ampli tersebut tewas dibakar oleh massa.
Fakta tersebut diceritakan oleh pengurus Musala Al-Hidayah yang terletak di Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Zainul Arifin. Berikut Fakta di lapangan yang dirangkum Online Bekasi:
1. Setelah salat Ashar, Zainul pulang ke rumah yang berada di belakang musala. “Saya mengambil mik, karena persiapan haul,” katanya.
2. Sampai di musala, Zainul mencopot mik lama dan mengganti yang baru. “Saya tes-tes, kok enggak hidup,” katanya.
3. Zainul masuk ke dalam ruang ampli di samping kanan imam. “Ampli kemana ini?” Zainul bicara sendiri.
4. Zainul pulang ke rumah bertanya kepada banyak orang yang sedang masak persiapan haul orang tuanya. “Ampli kemana, enggak ada. Keponakan bilang, itu di atas Mang, saya bilang itu speaker, ini ampli, oh di kamar Mang, saya bilang enggak ada, hilang,” kata Zainul.
5. Zainul bergegas keluar, bertanya kepada anak-anak orang terakhir keluar dari musala yang menunaikan Salat Ashar. “Katanya orang bawa sepeda motor Honda Revo merah, di belakangnya ada bungkusan kresek hitam,” katanya.
6. Zainul pasrah, karena yang mengambil bawa sepeda motor, dan beranggapan sulit dicari. Zainul kembali ke rumah mempersiapkan haul. “Jam empat lewat, dapat kabar yang mengambil sudah ketemu, amplinya ada,” katanya.
7. Zainul diminta datang dan melihat ampli yang berjarak sekitar satu kilometer dari musala. Betul, bahwa ampli yang ditinggalkan pelaku bersama sepeda motornya milik musala. Adapun, pelaku tidak ada, karena lari dikejar warga. “Di terminalnya ada potongan kabel biru hitam, di atasnya ada kotoran burung,” katanya.
8. Zainul kembali pulang, tak lama kemudian mendapatkan kabar pelaku dipukuli massa, dan tewas dibakar di Kampung Muara Bakti yang berjarak sekitar tiga kilometer dari musala. “Saya menangis dapat kabar itu, kok begitu ya orang-orang. Harusnya diamanin aja,” ujarnya. (fiz)