Online Bekasi – Kepala Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Ali Fauzie mengatakan, pihaknya tak dapat menerapkan sistem full day school di wilayahnya karena terbentur sarana dan prasarana.
“Bangunan sekolah dasar masih dipakai untuk dua sekolah,” kata Ali, Senin (14/8).
Dengan begitu, kata dia, di sekolah tersebut terdapat dua shift kegiatan belajar mengajar. Karena itu, otomatis tak bisa diterapkan full day school.
“Secara bertahap bisa, karena harus mempersiapkan sarana dan prasarananya lebih dulu,” kata Ali.
Hal ini berbeda dengan tingkat SMP, hampir 70 persen SMP Negeri di Kota Bekasi telah menerapkan full day school sejak 2014 silam. Soalnya, sarana dan prasarana cukup mendukung untuk menerapkan sistem tersebut karena menggunakan kurikulum dua ribu tiga belas.
Sementara itu, untuk sekolah menengah atas dan kejuruan, kata Ali, kini menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, kondisi di sekolah tersebut tak jauh beda dengan SMP Negeri ketika masih dikendalikan Pemerintah Kota Bekasi.
“SMA/SMK Negeri rata-rata sudah satu shift, otomatis bisa menerapkan full day school,” kata Ali. (fiz)