Online Bekasi.com – Anggota Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Bekasi, menjaring sebanyak delapan gelandangan dan pengemis dalam sebuah razia di sejumlah ruas jalan protokol di wilayah setempat pada Selasa (21/5) siang.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi Cecep Suherlan mengatakan, delapan orang PMKS yang diamankan itu didominasi kaum perempuan atau ibu-ibu usia senja. Mereka mengemis ke para pengendara yang melintas di ruas jalan protokol dengan alasan terhimpit kebutuhan ekonomi karena ditinggal pergi atau mati sang suami.
“Ada juga anak-anak yang sedang mengamen kita amankan. Jadi yang diamankan bervariasi namun dominan ibu-ibu,” kata Cecep di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (22/5).
Cecep mengatakan, para PMKS itu diamankan di sejumlah tempat di antaranya Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir. H. Djuanda, Jalan Sultan Agung, Jalan Sudirman dan Jalan Cut Meutia. Mereka mengais rejeki di sana karena intensitas pengendara di ruas jalan tersebut cukup tinggi.
Apalagi ruas jalan tersebut menjadi penghubung antara Kota Bekasi dengan Pemprov DKI Jakarta. “Ruas jalan tersebut sangat padat karena digunakan oleh warga Bekasi menuju tempat kerjanya di Jakarta,” ujarnya.
Oleh petugas, kata dia, delapan orang itu dibawa ke rumah singgah di Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Mereka didata dan diberi pembinaan selama beberapa hari di sana agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. “PMKS yang kita amankan tidak hanya berasal dari Kota Bekasi, tapi ada juga yang dari Karawang, Jawa Tengah dan Lampung,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Junaedi beberapa waktu lalu mengungkapkan, para PMKS memilih Kota Bekasi karena wilayah setempat cukup menjanjikan dengan berbatasan langsung dengan Ibu Kota DKI Jakarta. Perekonomian di Kota Bekasi, kata dia, juga mulai hidup yang diperkuat dengan banyaknya perumahan cluster dan pusat perbelanjaan.
“Karena perekonomian masyarakat di sini mulai membaik, mereka memanfaatkan peluang itu dengan mencari belas kasihan warga,” jelas Junaedi.
Mereka sengaja datang saat malam hingga dini hari, guna menghindari razia para petugas. Biasanya saat itu, pengawasan petugas terhadap para gepeng cukup lemah. “Makanya sekarang kami intesifkan pengawasan dengan dibantu Satpol PP Kota Bekasi,” imbuhnya. (fiz)