Connect with us

Online Bekasi

Potensi dari Sudut Kabupaten Bekasi

Opini

Potensi dari Sudut Kabupaten Bekasi

Haryati, Mahasiswi STEI SEBI DEPOK, Jawa Barat

Online Bekasi.com – Kapubaten Bekasi merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat yang letaknya berdekatan dengan ibukota Jakarta. Mempunyai luas daerah sebesar 1.484,37 km², Kabupaten Bekasi menampung penduduk sebanyak 3.246.000 jiwa (2015) dengan kepadatan penduduk mencapai 2.451 jiwa/km².

Kecamatan dengan penduduk tertinggi ialah Tambun Selatan dengan jumlah penduduk mencapai 486.041 jiwa atau 16% dari total penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2014. Kecamatan dengan penduduk terendah ialah Bojongmangu dengan jumlah penduduk 25.587 jiwa pada tahun 2014.

Memiliki slogan Swantara Wibawa Mukti yang berarti suatu daerah yang dapat mengurus rumah tangganya sendiri dan memiliki pengaruh serta jaya dan makmur. Ini merupakan sebuah doa dan pengharapan bahwa Kabupaten Bekasi dapat mandiri dalam menjalani otonomi daerah serta menjadi daerah yang memiliki pengaruh terhadap daerah lain dengan keyaan dan kemakmurannya.

Dalam menjalani pemerintahan berdasarkan Permendagri No. 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan diketahui bahwa di Kabupaten Bekasi terdapat 180 desa dan 7 kelurahan yang tersebar di 23 kecamatan.

Masuk dalam wilayah Jawa Barat yang mayoritas bersuku Sunda dan terletak didekat kota Jakarta yang merupakan rumah dari suku Betawi menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai pertemuan antara suku Sunda dan Betawi. Sehingga tidak heran jika masyarakat asli Bekasi memiliki gaya bahasa tersendiri yaitu lembut namun sedikit terkesan keras yang merupakan perpaduan antara Sunda dan Betawi.

Perekonomian Bekasi ditunjang oleh kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, dan perindustrian. Tentu saja yang paling terkenal jika mendengar kata Bekasi adalah kegiatan industrinya yang menjadi magnet bagi orang-orang dari daerah lain untuk merantau dan berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik di daerah yang menjadi salah satu penyangga Ibukota ini.

Ada beberapa kawasan industri besar diantaranya kawasan Jababeka, MM 2100, Hyundai, Delta Mas, Bekasi Fajar, GIIC, kawasan industry Lippo Cikarang, EJIP, Delta Silicon, dll. Kawasan industri ini digadang-gadang sebagai kawasan Industri terbesar se Asia Tenggara.

Dengan adanya kawasan industri ini sudah pasti perputaran uang yang ada di Bekasi sangatlah besar jika dibandingkan dengan kota lain yang ada di Indonesia. Ini merupakan salah satu objek pajak yang besar bagi negara, sehingga memiliki dampak yang baik tidak hanya untuk Kabupaten Bekasi saja, tetapi juga bagi Negara Indonesia secara keseluruhan.

Menurut data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Bekasi, transaksi finansial bisa mencapai Rp 450 Triliun per tahun. Sekitar 80% investasi di Jawa Barat berasal dari Kabupaten Bekasi. Tentu saja ini merupakan kontribusi bagi provinsi dari potensi yang dimiliki. Bahkan menurut Bappeda perputaran uang di Kabupaten Bekasi tiga kali lipat daripada perputaran uang di Batam, sebagai tempat yang disebut-sebut mempunyai perputaran uang tinggi.

Menurut Bappeda Kabupaten Bekasi, selain telah digunakan untuk tujuh kawasan industri yang mempunyai sekitar 3.000 industri, potensi lahan untuk mendirikan kawasan pun masih terbuka lebar. Pasalnya, sebanyak tujuh kawasan industri tersebut masih menggunakan sekitar 40% atau sekitar 7.000 hektare lahan yang disediakan untuk pengembangan kawasan industri. Jadi masih banyak lahan yang bisa dijadikan kawasan industri.

Tentu saja disesuaikan dengan rencana pengembangan wilayah yang disusun oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Derah Kabupaten Bekasi.
Sesuai dengan Visi Kabupaten Bekasi, yaitu terwujudnya Kabupaten Bekasi yang Demokratis, Produktif, Berdaya saing dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang Agamis melalui Penguatan Sektor Perindustrian, Perdagangan, Pertanian dan Pariwisata, tidak salah apabila kawasan industri tersebut dijadikan sebagai wisata industri.

Kawasan industri di Kabupaten Bekasi yang berpotensi untuk dijadikan sebagai wisata industri, diantaranya Kawasan Industri Jababeka, Kawasan Industri MM2100 , Kawasan Industri Delta Silikon, Kawasan Industri Lippo Cikarang, Kawasan Industri Bekasi Fajar,dan Kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC).

Kawasan-kawasan Industri tersebut sudah memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal yang tentunya dapat memberikan kepuasan bagi para wisatawan Industri pada saat berkunjung.

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya industrialisasi di Kabupaten Bekasi akan semakin menambah jumlah lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan industri, perumahan, dsb.

Untuk menanggulangi ancaman habisnya lahan pertanian yang ada, maka pemerintah Kabupaten Bekasi membuat Rancangan Peraturan Daerah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang telah diajukan pemerintah Kabupaten Bekasi untuk dibahas di Legislatif.

Dengan luas lahan yang diusulkan di Raperda LP2B sebanyak 33 ribu dari 48 ribu hektar lahan pertanian yang masih tersisa dan tersebar di 13 dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Sementara lahan pertanian di kecamatan yang tidak termasuk kedalam LP2B memang dibiarkan tidak dihitung karena luasnya yang memang sudah sangat sedikit.

Keberadaan kawasan industri juga sangat berpengaruh terhadap harga tanah, investasi dan penjualan property. Bahkan Cushman & Wakefield, raksasa perusahaan real estate asal Amerika melaporkan bahwa Bekasi adalah kota dengan potensi terbaik di Jabodetabek untuk penjualan properti residensial sebesar 93.2%, dan dibandingkan kota lain mempunyai tingkat hunian (occupancy rate) terbesar yaitu 85.8%.

Dengan semakin banyaknya permintaan untuk properti residensial di Bekasi, harga tanah di kota ini diprediksi akan naik dengan cepat setiap tahunnya, dan sesuai untuk investasi masa depan.

Ditengah hiruk pikuknya sebagai kota industri yang terkesan panas dan banyak polusi, Kabupaten Bekasi juga mempunyai beberapa destinasi wisata yang akan memanjakan mata para wisatawan dan terkesan jauh dari kata kota industri.

Beberapa diantaranya adalah Saung Ranggon yaitu bangunan sejarah yang dibangun sekitar abad ke 16 oleh pangeran Rangga putra dari Pangeran Jayakarta. Gedung Juang 45 yaitu gedung peninggalan Belanda ini dibangun pada 1906 yang mempunyai gaya arsitekrur neo klasik. Danau Marakash yang terletak di Pondok Ungu Permai, Desa Bahagia-Babelan ini menjadi salah satu tempat favorit masyarakat untuk berkumpul karena terdapat wisata kuliner, rekreasi anak, dan tempat untuk berbelanja.

Curug parigi yaitu surga tersembunyi yang berada di dekat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, bahkan curug ini dijuluki Niagara mini karena keindahannya. Di utara Kabupaten Bekasi terdapat beberapa pantai yang masih asri yaitu Pantai Muara Gembong, Pantai Muara Beting, Pantai Muara Bendera dan Pantai Mekar.

Jembatan Cinta yang terletak di Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove Kabupaten Bekasi yang berlokasi di Kp Paljaya Desa Segarajaya, Tarumajaya. Taman Buaya Indonesia Jaya yang disebut-sebut sebagai penangkaran buaya terbesar di Asia.

Waterboom Lippo Cikarang, Danau Cibeureum, Saung Wulan, Situ Gede, Tramsera Waterpark, Rumah Joglo, dll.
Itulah beberapa tempat potensi yang dimiliki Kabupaten Bekasi yang berlabel kota industri ini. Memang setiap daerah memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing, jadi tidak pantas kita menilai buruk suatu daerah karena satu hal saja.

Bisa jadi daerah tersebut memiliki potensi yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kekurangannya. Diharapkan setelah membaca artikel ini akan menambah kecintaan kita terhadap daerah masing-masing terutama Bekasi dan memberdayakan poTensi daerahnya masing-masing. Yuk cintai daerahmu, cintai kampung halamanmu, cintai produk lokal.

Penulis: Haryati, Mahasiswi STEI SEBI DEPOK, Jawa Barat

Klik untuk komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top