Online Bekasi.com – Dinas Pendidikan Kota Bekasi, bekerja sama dengan Holistic Investment Quotient/HIQ Community mendorong guru di instansi itu menjadi pengusaha. Dengan demikian, gaya hidup konsumtif pegawai pemerintah bisa berubah menjadi produktif.
Perwakilan dari Holistic Investment Quotient/HIQ Community, Kapten Sar mengatakan bahwa tingkat konsumtif masyarakat Indonesia tertinggi kedua di dunia, tak terkecuali masyarakat yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai pemerintah.
“Kami melihat secara makro, potensi ASN berperilaku konsumtif sangat tinggi,” kata Kapten kepada wartawan di sela seminar tentang Pelatihan Teknis Kecerdasan Finansial ASN Dinas Pendidikan Kota Bekasi di sekitar Tambun, Selasa (18/9).
Kapten mengatakan, potensi berperilaku konsumtif tinggi itu karena ASN mempunyai tingkat kemapanan cukup baik dibanding dengan karyawan swasta. Menurut dia, pendapatan ASN terjamin setiap bulan, bahkan SK dapat digadaikan untuk mendapatkan finansial dari perbankan.
“Ketika perilaku konsumstif sudah melekat, maka akan ketagihan, dan bahkan menginginkan yang lebih tinggi dengan membutuhkan biaya lebih besar pula,” kata dia.
Perilaku ini bisa menimbulkan tindakan koruptif untuk mendapatkan uang lebih banyak. Karena itu, untuk menekan perilaku konsumtif tersebut, pihaknya mendorong ASN kini berperilaku produktif dengan menjadi pengusaha. Caranya bisa membentuk koperasi, dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie sepakat dengan ide dari Holistic Investment Quotient/HIQ Community. Ia mengatakan, pegawai di instansinya diminta serius menjadi pengusaha.
“Tapi, tidak harus mengacuhkan profesinya sebagai abdi negara. Menjadi pengusaha bisa membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan perekomian masyarakat,” ujarnya. (fiz)
