Connect with us

Online Bekasi

Bau Sampah Bantargebang Meluas Hingga Radius 10 Kilometer

News

Bau Sampah Bantargebang Meluas Hingga Radius 10 Kilometer

Tpst Bantargebang

Onlinebekasi.com – Bau sampah di TPST Bantargebang milik DKI Jakarta yang berada di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi kian melebar. Warga di luar kawasan itu yang berjarak 10 kilometer pun mulai merasakan sejak beberapa bulan terakhir.

“Kalau pagi di tempat saya, bau sampah, bukan bau segar,” kata warga di Jalan Mandor Demong, Mustikajaya, Buana, Rabu (23/10).

Padahal, jarak rumahnya dengan TPST Bantargebang mencapai 9 kilometer. Ibu berusia 27 tahun ini mengaku merasakan hal itu sejak enam bulan terakhir. Karena itu, ibu satu anak ini merasa terganggu.

“Padahal jaraknya jauh, tapi sampai juga ke tempat saya,” kata dia.

Warga di Kelurahan Mustikasari, Fajar Setiawan merasakan bau sampah dari Bantargebang setiap pagi. Aroma tak sedap ini bahkan sering muncul jika kondisi di sekitar Bantargebang turun hujan.

“Kalau ada angin, baunya sampai ke sini. Jadi, kalau sarapan nasi uduk, tercium bau sampah,” kata pria yang baru saja melepas masa lajang ini.

Fajar mengatakan, padahal jarak rumah Fajar dengan TPST Bantargebang mencapai 10 kilometer ke arah timur. Fajar bersama dengan warga lainnya merasakan bau sampah Bantargebang sejak setahun terakhir.

“Mungkin karena sampahnya bertambah banyak, jadi baunya kemana-mana,” ujar karyawan swasta yang tinggal di Jalan Swadaya ini.

Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata menilai wajar jika bau sampah TPST Bantargebang kian melebar. Pasalnya, tak ada pengolahan sampah di sana. Selama ini, DKI hanya menumpuk sampah hingga menjulang tinggi.

“Teknologi yang dipakai masih open dumping atau ditumpuk, harusnya sampah diolah,” kata Ariyanto.

Menurut dia, pengolahan dengan teknologi yang canggih dan ramah lingkungan merupakan bagian janji DKI. Namun, sampai sekarang janji itu tak direalisasikan. Hasilnya, tumpukan sampah semakin tinggi, melebihi ketinggian pohon sebagai penghalang bau sampah.

“Sudah seharusnya pengiriman sampah ke TPST Bantargebanhg dihentikan, karena kapasitasnya sudah overload,” ujar Ariyanto. (fiz)

Klik untuk komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top