Onlinebekasi.com – Pemerintah Kota Bekasi mulai siaga serangan wabah demam berdarah dengue di wilayah setempat. Hal ini menyusul adanya peningkatan kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti sepanjang Januari 2019 dibandingkan pada periode yang sama.
“Dilihat dari tren kasus, (Kota Bekasi) posisi siaga DBD,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati ketika dikonfirmasi belum lama ini.
Berdasarkan laporan, kata dia, ada sebanyak 75 orang positif menderita demam berdarah dengue sepanjang Januari 2019. Sementara pada periode yang sama atau Januari 2018 jumlah penderita penyakit tersebut sebanyak 49 kasus, artinya ada peningkatan hingga 50 persen lebih.
“Jumlah yang tervalidasi sekarang merupakan laporan dari rumah sakit umum maupun swasta, dan fasilitas kesehatan di masyarakat,” ujar dia.
Sementara itu, data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, jumlah kasus demam berdarah sampai dengan 28 Januari mencapai 95. Terus meningkat sejak tiga bulan lalu dimana pada bulan November hanya 2 kasus, lalu di bulan Desember sebanyak 12 kasus.
Karena itu, atas peningkatan kasus yang terjadi, instansinya meminta Semua rumah sakit di Kota Bekasi cepat dalam melaporkan pasien yang terindikasi atau yang sudah positif penyakit demam berdarah. “Sehingga, kami bisa melakukan pencegahan, pemetaan wilayah agar bisa melakukan penanganan di lapanagan,” ujar Dezi.
Selain itu, warga diminta selalu menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, terutama genangan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. “Kami juga mengintruksikan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kami sudah memberikan surat edaran ke kelurahan dan kecamatan agar rutin melakukan kerja bakti mebersihkan lingkungan,” ujar dia.
Dezi menambahkan, penyebabnya meningkatnta kasus demam berdarah akibat intensitas hujan tinggi, serta masyarakat yang kurang perhatian dalam menjaga lingkungan. Selain itu, disebabkan mobilitas masyarakat yang melakukan aktivitas di wilayah lain. (fiz)