Onlinebekasi.com – PT Mukti Sarana Abadi (MSA) menyiapkan sebanyak 500 tempat penampungan sementara (TPS) untuk pedagang Pasar Jatiasih selama proses revitalisasi pasar tersebut. Tempat sementara itu berada di samping pasar sebeumnya.
“Kondisinya sangat layak berupa kios dan los dengan beberapa zona yang tersedia,” kata Marketing PT MSA, Tio, Jumat (15/3).
Penyediaan tempat sementara, kata dia, merupakan kewajiban setelah perusahaannya memenangkan tender proyek revitalisasi. Menurut dia, tempat penampungan sementara yang disediakan itu sudah sesuai dengan keinginan para pedagang.
Data pedagang yang telah mendaftar melalui Kantor PT MSA, sebanyak 401 pedagang dari total 500 pedagang. Mereka bersedia direlokasi ke tempat baru dengan harapan, proyek revitalisasi pasar tersebut segera dilakukan.
Menurut Tio, sejak ditetapkan sebagai pemenang tender proyek revitalisasi Pasar Jatiasih, PT MSA telah menjalankan seluruh kewajibannya sesuai poin yang tertuang dalam nota kesepakatan MoU mulai dari, sosialisasi, menetapkan harga kios, mendapat persetujuan pedagang sampai menyediakan TPS.
Dari total 500 pedagang saat ini, yang menyatakan kesediaannya untuk direlokasi ada sebanyak 480 pedagang. Persetujuan tersebut diperoleh langsung dari pedagang melalui tanda tangan, tanpa perantara atau intervensi pihak lain.
Lebih jauh dikatakan Tio, batas waktu MoU berakhir pada tanggal 22 Februari 2019 lalu. Ironisnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi, belum juga mengeluarkan Surat Perjanjian Kerjasama (PKS), revitaliasi Pasar Jatiasih tersebut.
“Kami telah merampungkan kewajiban kami hampir seratus persen, dan saat ini masih menunggu surat perjanjian kerjasama dari Disdagperin” tambahnya.
PT MSA menargetkan pekerjaan proyek revitalisasi selama kurun waktu 8 bulan. Luas bangunan Pasar Jatiasih, seluas 5.100 meter persegi, dengan landscape pagar jadi 8.000 meter persegi.
“Bangunannya nanti ada dua lantai, lahan parkir berada diatas. Kami ingin didepan pasar nantinya sudah tidak ada lagi pedagang kaki lima (PKL), semuanya akan kita akomodir didalam pasar, sehingga kondisi pasar tidak lagi terlihat semrawut,” tandas Tio. (fiz)