Onlinebekasi.com – Sebanyak lima orang menjadi kandidat calon Direktur Umum PDAM Tirta Patriot, Kota Bekasi. Kelimanya telah mengikuti seleksi uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung di di Hotel Santika Mega City Bekasi, Kota Bekasi, Kamis (11/4).
Kelima peserta seleksi di antaranya Sugito, Sugiyanto, Toro Tomongo, Imam Ali Faryadi, dan Muhaimin. Mereka telah memaparkan sederet inovasi dan program di hadapan panitia seleksi dari konsultan independen yaitu Geospace yang ditunjuk Pemerintah Kota Bekasi.
Salah satu peserta Sugiyanto menuturkan, selama ini pelayanan masih tersentralkan di wilayah utara Bekasi. Distribusi air dinilai lebih berkutat pada wilayah utara yang notabene berbatasan langsung dengan Kabupaten Bekasi. Sugiyanto berencana akan melakukan pemerataan jaringan dengan menyasar wilayah selatan dan barat.
“Skemanya nantinya bisnis to bisnis dengan pihak ketiga, supaya ada azas pemeretaan dengan memanfaatkan zona hijau,” ujar Sugianto, Kamis (11/4).
Dia mengungkapkan terdapat dua skema dalam memperluas jaringan distrubusi. Yakni dengan mendorong masuknya investor dalam membuka jalur distribusi dan pipa transmisi baru. Skema kedua dengan menguasai sebagian aset PDAM Bhagasasi yang otomatis dapat dioptimalkan jaringan yang sudah terbangun.
Dia menuturkan wilayah lingkar jaringan Tirta Patriot 80 persen terkepung oleh Bhagasasi. Di sisi lain, Tirta Patriot memiliki setok 650 liter perdetik yang belum terpakai. Untuk memaksimalkan itu perlu ada jalur baru.
“Jadi kedepan kita berorientasi mengembangkan air di titik yang belum terjangkau Tirta Patriot. Sehingga ketertinggalan di bisang penyediaan air bisa lebih cepat dilaksanakan,” katanya.
Dia berharap tahapan seleksi bisa terhindar dari kepentingan politis maupun golongan. Sehingga, hasil dari seleksi murni berasal dari pelaksanaan setiap tahapan. “Saya nggak paham dengan politik karena saya profesional di air minum. Semoga pelaksanaannya objektif,” jelas dia.
Sementara itu, salah satu konsultan seleksi dari Geospace, Darmen Marc mengungkapkan seleksi ini dipastikan akan berlangsung transparan dan objektif. Dia menegaskan posisinya dalam kapasitas sebagai lembaga independent yang menilai dari apa yang dipaparkan dalam uji kelayakan dan kepatutan.
“Kami meminta untuk tidak ada yang mengintervensi,” ungkap Darmen. (adt)
