JAKARTA – Berkunjung Jakarta Fair tidak salah untuk mencoba makanan mie ayam sehat tanpa pengawet dari PABERIK MIE. Mie Ayam buatan PABERIK MIE merupakan salah jajanan yang digemari pengunjung.
Presiden Direktur PABERIK MIE Jenny Widjaja mengatakan produk buatannya berbeda dengan mie pada umumnya. Karena proses pembuatan mie nya tanpa air abu, pewarna, tanpa pengawet dan tanpa pengenyal. Paberik Mie memakai terigu dari Bogasari Cakra, dan mie ayam di sini disajikan dengan daging ayam cincang, bakso dan juga ceker ayam.
“Kelebihan mie ayam dari PABERIK MIE ini adalah bahan baku mie yang bebas dari pengawet, selain itu daging ayamnya juga masih segar, dan bumbu-bumbu racikannya dibuat sendiri dan tentunya faktor kehalalan,” kata Jenny ditemui Jakarta Fair, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5).
Jenny menjelaskan pembuatan mie dapat dilakukan secara langsung ditempat dengan menggunakan mesin pabrikan. Mesin pembuat mie terbuat portable dan dapat memproduk ribuan mie.
“Kita bikin mie langsung ditempat dengan memakai mesin Renoodle Pro yg portable setiap hari mesin tersebut dapat melayani ribuan porsi. Jadi dalam satu jam bisa membuat 80 porsi langsung sambil buat mie, sambil masak dan sambil melayani pelanggan,” ungkapnya.
Untuk satu prosi mie buata PABERIK MIE dipatok seharga 15 ribu. Menurut Jennny, Mie harga yang dipatok sangat terjangkau bagi semua kalangan.
“Harga sangat terjangkau dengan saku dan sangat diminati semua kalangan mulai dari menengah ke bawah sampai pekerja kantoran,” ujarnya.
Usai mengikuti pameran di Jakarta Fair, Jenny berencana sudah membuka outlet di kantor pusatnya di Jalan Sentra Bisnis Artha Gading blok A7D-16, Kelapa Gading Kirana.
“Kami punya kantor di Artha Gading, selain outlet disana ada tempat restoran,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Jenny juga mengajak anak-anak dari panti asuhan untuk menggelar halal biahal di depan both.
“Jadi kami mengundang anak-anak dari panti asuhan dari beberapa yayasan dan kegiatan ini sudah kesekian kali. Jadi kita senang sekali kepada anak-anak yayasan rata-rata dari anak yatim dan kurang mampu,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan mengajak mereka berbagi dengan mereka suatu hikmah tersendiri baginya. Karena tidak semua orang dapat menikmati makanan.
“Jadi kami ingin mereka bisa merasakan mie yang semua orang bisa makan, menikmati semua orang yang punya orang tua yang mampu, bagi yang tidak mampu mereka tidak bisa merasakan. Untuk itu kami ingin berbagi bersama anak-anak yatim ini bisa merasakan mie yang sehat seperti apa, mie yang langsung dibuat dari mesin pabrik seperti apa,” pungkasnya. (fiz)
