BEKASI – Belum lama jagat maya ramai terkait video parodi yang dilakukan Tri Suaka dengan Zinidin Zidan yang menyanyikan lagu Kangen Band yang di nyanyikan Babang Tamvan alias Andika Kangen Band.
Imbas viralnya video parodi tersebut sempat menjadi bahan sindiran beberapa fans Andika yang menyebut bahwa Babang Tamvan merupakan penyanyi sukses dengan karya sendiri. Berbeda dengan Tri dan Zidan yang kebanyakan mengcover lagu milik musisi lainnya.
Beberapa klarifikasi dan permintaan maaf pun sudah dilayangkan Tri dan Zidan kepada Babang Tamvan dan musisi lainnya yang sempat di parodikan mereka.
Bergeser dari persoalan musik yang begitu asik ke persoalan politik yang begitu pelik, tepatnya di Kota Bekasi yaitu Tri lainnya yang merupakan Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang akan siap di kritik PAN Kota Bekasi yang sudah siap menjadi oposisi.
Pada hari senin (25/4) DPD PAN Kota Bekasi menghelat agenda buka puasa bersama dengan seluruh Kader PAN se Kota Bekasi.
Ada hal menarik dalam agenda Bukber yang turut dihadiri oleh jajaran pengurus DPD PAN Kota Bekasi, 12 Pengurus DPC PAN, 56 Pengurus Ranting serta hadir seluruh anggota Fraksi PAN DPRD Kota Bekasi.
Sekretaris DPD PAN Kota Bekasi Abdul Muin Hafied menegaskan bahwa proses penarikan diri fraksi PAN di DPRD Kota Bekasi merupakan kesepakatan pengurus harian DPD PAN Kota Bekasi bersama pengurus 12 DPC PAN se Kota Bekasi.
Alasan PAN menarik diri dari Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dengan surat yang di tanda tangani Ketua DPD PAN Kota Bekasi Faturrahman R Duatta dan Sekretaris DPD PAN Kota Bekasi Abdul Muin Hafied.
“Alasan kita menarik diri dari Pimpinan AKD di DPRD karena PAN ingin berkoalisi dengan masyarakat,”ucap politisi senior PAN Kota Bekasi ini.
Masih menurut Muin PAN Kota Bekasi siap menampung keluhan masyarakat Kota Bekasi. Hal ini bisa dilakukan, kata Muin jika PAN itu berada di luar koalisi dari Pemerintah Kota Bekasi.
Saat disinggung apakah, proses tarik diri dari AKD ini merupakan imbas proses pemilihan AKD belum lama ini, Muin menegaskan bahwa proses pemilihan AKD yang dilakukan Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang lebih menitikberatkan proporsional membuat PAN yang merupakan mitra utama Koalisi Pepen dan Tri kecewa dengan proses kesepakatan AKD.
“Artinya gini kita gak kecewa kebijakan yang dilakuan Plt terkait proporsional AKD.
Namun dalam proses (pemilihannya) tidak sesuai harapan kita,”bebernya.
“Selain itu ada pertimbangan daripada kita masuk semua (fraksi) berkoalisi. PAN ingin ada perimbangan pemerintahan dengan membuktikan kita keluar dari alat kelengkapan dewan yaitu dari pimpinan komisi,”Papar Muin sambil menambahkan dengan memposisikan PAN berada di luar koalisi akan berdampak positif bagi masyarakat karena PAN akan mengkontrol kebijakan Pemkot Bekasi dan PAN tidak ada beban.
Melihat proses perjalanan pemerintahan Kota Bekasi di bawah kepemimpinan Tri Adhianto yang tidak berjalan efektif, kata Muin turut menjadi pertimbangan PAN ingin menjadi oposisi dan bersama masyarakat Kota Bekasi mengkontrol kebijakan Pemkot Bekasi yang mande serta tidak berjalan dalam proses pembangunan.
“Masih banyak kebijakan-kebijakan yang belum diambil Plt. Padahal kebijakan tersebut sudah di sahkan di paripurna APBD 2022,”tukasnya.
Melihat kondisi saat ini, lanjut Muin dimana sudah memasuki triwulan kedua pelaksanaan APBD 2022, belum banyak yang dilakukan Tri Adhianto.
“Padahal saat paripurna pengesahan masih ada pak Pepen, itukan harusnya sudah digulirkan kegiatan-kegiatan seperti infrastruktur dan lainnya tapi kenyataanya belum,”ucap Muin dengan nada kecewa.
“Jangan sampai mandek kegiatan-kegiatan, sehingga nantinya menjadi silpa yang besar untuk terjadi di tahun 2023,”tandas Muin sambil terakhir melihat proses kepemimpinan Tri sebagai Plt dinilai masih kurang cakap mengelola pemerintahan.
Surat keputusan pengunduran fraksi PAN dari Pimpinan AKD di DPRD Kota Bekasi saat ini sudah di pegang ketua fraksi PAN DPRD Kota Bekasi Agus Rohadi. Dan rencanaya sesegera mungkin surat tersebut diserahkan ke ketua DPRD Kota Bekasi dan nantinya akan diparipurnakan untuk kembali melakukan pemilihan pimpinan AKD yang kosong ditinggalkan fraksi PAN. (muh)