Connect with us

Online Bekasi

Moment Kemerdekaan RI ke 77, Puspa Yani : Berikan Ruang Ekspresi Anak Muda, Perhatikan Rutilahu dan Nasib Pendidikan di Kota Bekasi

News

Moment Kemerdekaan RI ke 77, Puspa Yani : Berikan Ruang Ekspresi Anak Muda, Perhatikan Rutilahu dan Nasib Pendidikan di Kota Bekasi

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Bekasi, Puspa Yani (muh)

BEKASI – Gaung kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 di tahun 2022 terasa begitu mengema. Salah satu wakil rakyat yang juga ketua fraksi Gerindra di DPRD Kota Bekasi, Puspa Yani ikut mengucapkan selamat memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia.


“Dirgahayu tanah airku tercinta Indonesia ke 77 tahun. Semoga Indonesia makin jaya, makin disegani bangsa lain karena kekuatan persatuannya. Dan sesuai tagline pulih lebih cepat bangkit lebih kuat, merdeka!!!,”ucap Puspa dengan penuh semangat.


Di balik suasana kemerdekaan tersebut, ada yang menjadi perhatian dan harapan dari sosok Puspa. Wanita yang pernah menjadi guru ini berkeinginan agar dibuatkan ruang ekspresi bagi anak bangsa khususnya di Kota Bekasi.


“Kalau kita bicara tentang makna kemerdekaan ini kan masalah kebebasan seluruh anak bangsa, khususnya kita orang Kota Bekasi,”ucap Puspa kepada awak media di ruang kerjanya.

Terkait ruang ekspresi, Puspa mendorong agar ada pembinaan kepada anak-anak muda. Dengan adanya ruang ekspresi, lanjut Puspa akan ada eksplorasi dari anak muda Kota Bekasi dalam berkreasi.


“Anak-anak muda wajib kita bina, dengan diberikan tempat yang layak untuk mereka mengekpresikan apa sih tujuan dan arahnya mau kemana,”pinta wanita yang juga sekretaris Komisi 2 DPRD Kota Bekasi.


Dengan adanya ruang ekspresi juga, kata Puspa akan bermanfaat bagi para anak muda yang baru lulus sekolah atau kuliah, namun belum mendapatkan pekerjaan. Di ruang ekspresi ini, mereka akan ada ruang positif dalam pengembangan kreativitas.


“Misalnya anak muda yang usianya nangung, yang belum dapet pekerjaan. Itu tidak bisa di abaikan, apalagi di jaman sekarang itu pertumbuhan anak muda itu diperkirakan jauh lebih banyak,”jelas Puspa.


Kewajiban pemerintah Kota Bekasi dan semua stakeholder termasuk dewan dalam memfasilitasi ruang ekspresi.


“Jadi kita tidak boleh menutup mata, mereka harus kita rangkul. Dengan diberikan akses, arahnya mereka mau kemana harus kita fasilitasi,”pinta Puspa.


Dirinya pun mencontohkan, viralnya fenomena Citayem fashion week. Dimana kata dia ekspresi para anak muda yang dilakukan secara spontan dan ruang kebebasan berekspresi ini bisa jadikan rujukan agar di Kota Bekasi diberikan ruang namun dengan tempat yang sudah disediakan Pemerintah Kota Bekasi.


“Fenomena Citayem Fashion week itukan sebenernya di awal itu mereka tidak pernah terpikirkan bahwa dia akan mendapatkan sesuatu tapi mereka hanya ingin mengekpresikan aja,”tukasnya.


“Tapi kan diluar dugaan sampai viral dan bahkan pemda DKI sendiri jadi ikut ikutan nebeng semua. Dan waktu aktu itu juga saya sempat bicara dengan pemkot Bekasi, apabila itu menjalar ke Kota Bekasi, maka jangan kita usir jangan kita abaikan.  Ambil momentumnya, rangkul mereka serta berikan tempat dan ruang,”tambah Puspa.


Puspa pun, menyayangkan sampai dengan saat ini Pemerintah Kota Bekasi belum maksimal dalam memberikan ruang kepada para anak muda yang ingin berekpresi.


“Menurut saya ruang ekpresi pemuda di Kota Bekasi ini masih belum maksimal dan masih jauh sekali,”bebernya.


Jangan sampai minimnya ruang ekspresi kepada anak-anak milenial di Kota Bekasi, berdampak mereka akan mencari ruang berekspresi di daerah lain.


“Kenapa kita ketinggalan, bisa saja anak muda Kota Bekasi ini mengekpresikanya di luar karena ditempatnya sendiri dia engga punya,”ketusnya sambil menegaskan jangan sampai anak muda di Kota Bekasi hanya menjadi tamu di rumah sendiri.


Selain mendorong ruang kebebasan berekspresi bagi anak muda dalam momentum peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia ke 77. Di momen kemerdekaan ini, Puspa pun berkeinginan agar di Kota Bekasi tidak lagi ditemukan rumah warga yang tidak layak huni. 

Kota Bekasi sebagai gerbang masuk DKI, kata Puspa harus tertata baik dari sisi pembangunan. Untuk itu dirinya mendorong eksekutif agar bisa menuntaskan persoalan rumah tidak layak huni di Kota Bekasi.


Wanita yang juga peduli terhadap nasib anak bangsa dalam bidang pendidikan di Kota Bekasi ini pun menyoroti persoalan dunia pendidikan di Kota Bekasi agar lebih baik kedepan.


“Makna kemerdekaan secara umum kita harus bergotong royong misalnya kita tidak melihat lagi masyarakat Kota Bekasi yang tidak bisa sekolah. Kemudian selain itu misalnya tidak ada lagi tempat (rumah) warga tidak layak huni,”imbuhnya. (ADV PARLEMENTARIA) 

Continue Reading
Baca juga...
Klik untuk komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top