Onlinebekasi.com – Situasi krisis air bersih semakin memburuk di Kota Bekasi seiring dengan tercemarnya Kali Bekasi. Sejak beberapa hari terakhir, air di Kali Bekasi telah berubah menjadi hitam dan berbau tak sedap, memicu keprihatinan serta mengakibatkan dampak serius bagi pasokan air bersih kepada masyarakat.
Pencemaran yang melanda Kali Bekasi telah menimbulkan dampak yang merugikan, termasuk terhentinya produksi air bersih. Karena kondisi air baku yang tercemar, pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bekasi telah dipaksa untuk menghentikan produksi air bersih. Kini, warga di berbagai wilayah harus berhadapan dengan kesulitan mendapatkan pasokan air bersih yang memadai.
Pasokan air baku di Kota Bekasi sebagian besar berasal dari Kali Bekasi, yang memasok air melalui Bendung Nowo yang terletak di sisi sungai. Namun, dengan kondisi tercemarnya air di kali tersebut, pelanggan PDAM menjadi sangat kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih, bahkan hingga malam ini.
Situasi ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, terutama karena air bersih merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi kehidupan sehari-hari.
Normalisasi Saluran Palanta
Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, bersama dengan tim dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Perumda Tirta Patriot, serta perwakilan dari PT. Wijaya Karya (WIKA) selaku vendor pengerjaan Tol Becakayu, melaksanakan tinjauan langsung terhadap Saluran Irigasi Palanta.
Saluran ini terletak di sekitar Gerbang Tol Margajaya dan menjadi fokus upaya normalisasi untuk memastikan pasokan air bersih bagi warga tidak terganggu. Tinjauan ini dilakukan pada Jumat (11/08) dalam rangka memastikan kelancaran proses normalisasi.
Dalam upaya bersinergi dan berkolaborasi, langkah-langkah normalisasi saluran irigasi ini diambil setelah saluran tersebut mengalami hambatan akibat pembangunan lanjutan Tol Becakayu. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa pasokan air bersih untuk penduduk tetap terjaga dan tidak terganggu.
Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menjelaskan bahwa normalisasi saluran irigasi ini dimulai pada hari itu dan akan berlangsung hingga minggu depan. Kerjasama yang erat antara pihak terkait, ditambah dengan penggunaan alat berat dan personel yang lebih banyak, diharapkan dapat mempercepat proses normalisasi.
“Kami bekerja sama dengan Perumda Tirta Patriot dan PT. WIKA dalam pengerjaan normalisasi saluran ini, dimulai hari ini dan akan berlanjut hingga minggu depan. Kami berupaya keras untuk memastikan proses berjalan lancar dengan bantuan alat berat dan tenaga kerja yang lebih banyak,” kata Tri.
Tidak hanya memfokuskan pada normalisasi saluran irigasi, upaya peningkatan pasokan air bersih juga menjadi perhatian. Tri Adhianto menjelaskan bahwa melalui koordinasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT), pasokan air dari 1,5 kubik akan ditingkatkan menjadi 2-3 kubik, sehingga warga di daerah Utara, Babelan, Wisma Asri, dan Medan Satria tetap dapat menerima layanan air bersih yang memadai.
Plt. Wali Kota Bekasi berharap bahwa pengerjaan normalisasi saluran irigasi ini dapat berjalan dengan lancar dan cepat sehingga masyarakat dapat kembali menikmati pasokan air bersih tanpa khawatir mengenai pencemaran.
Dia juga menegaskan pentingnya menjaga lingkungan dengan baik melalui proses ini. “Semoga pengerjaan normalisasi saluran irigasi dapat berjalan lancar dan cepat agar masyarakat dapat kembali mengakses air bersih tanpa ada pencemaran dan lingkungan tetap terjaga dengan baik,” tutupnya.
Adi T