Onlinebekasi.com – Kementerian Sosial RI bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) serta Penerima Manfaat (PM) di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi meneguhkan niat dengan melakukan penanaman Porang sebagai tanda komitmen bersama dalam proses rehabilitasi sosial.
Penanaman porang tahap pertama ini sebanyak 350 pohon di lahan seluas 0,5 Hektar dan simulasi penanamannya dilakukan oleh Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat.
Porang merupakan salah satu komoditas tanaman yang umbinya punya nilai ekonomi tinggi, kegiatan ini akan memberikan kemanfaatan pada PM yang latar belakangnya pemulung, pengemis hingga tuna wisma yang telah tinggal di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
“Per hari ini sudah ada 28 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di balai,” sebut Harry. mereka sudah mengikuti berbagai kegiatan mulai dari daur ulang sampah organik yang diubah menjadi pupuk kompos, kemudian sampah non organik menjadi produk bernilai ekonomi seperti packing untuk merchandise, lukisan dari pelepah pisang dan banyak kreatifitas lainnya.
Selain itu, ada juga peternakan ikan lele yang akan diberikan kepada PM agar para PM melakukan aktivitas memberikan makan ikan lele. Mereka akan diberi tanggung jawab masing-masing.
Kolam lele ini juga akan dijadikan tempat pemancingan ikan untuk umum. Hasil pancingan bisa dijual dan dimasak di warung makan yang akan dibuka di sekitar Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi. “Rencananya warung pecel lele, sekarang sedang disiapkan. Beberapa pujasera juga disiapkan di samping lahan bakal rusunawa. Lahan rusanawa yg akan dibangun seluas 3000 m2, terdiri dari 5 lantai dan bisa menampung 100 KK,” jelas Harry.
Selain itu, ada juga peternakan ayam petelur. Misal untuk ayam petelur sudah direncanakan masing-masing PM mengurus sebanyak 18 ekor, jadi setiap hari akan ada telur ayam yang dikelola oleh setiap PM. Telur ayam tersebut langsung dijual dan dipasarkan ke Balai-Balai Rehabilitasi Sosial milik Kemensos di wilayah Jabodetabek dan juga untuk dipasarkan di beberapa toko maupun warung.
Pengelolaan tanaman porang, peternakan lele, peternakan ayam petelur, handycraft, pengelolaan sampah organik dan pupuk kompos ini akan menjadi pendapatan tambahan bagi para PM. Dalam waktu tidak terlalu lama, mereka akan punya tabungan yang cukup memadai, sehingga saat pembangunan rusunawa telah rampung pada bulan Oktober atau November 2021, PM sudah beralih menjadi keluarga mandiri di rusunawa tersebut.
Biaya sewa Rusunawa rencananya akan dikelola menjadi modal untuk membuat koperasi bagi PM yang tinggal di Rusunawa. “Jadi pelayanan yg diberikan itu tuntas, termasuk mengakseskan berbagai peluang kerja diluar, contohnya kemarin, pemulung diantar langsung oleh Mensos karena telah diterima bekerja di Grand Kamala Lagoon. Kita lihat beberapa potensi masih ada,” Beber Harry.
Tidak sampai disitu, PM yang berada di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi Rabu mendatang (13/1) akan diberikan akses untuk perekaman identitas kependudukan yg diadakan di Kemensos bekerja sama dengan Kemendagri. Akses ini untuk mempermudah PM mendapat bantuan sosial dari Kemensos.
Kemensos juga menghadirkan Himbara yaitu Bank Mandiri untuk membantu membukakan rekening tabungan bagi PM yang sudah memiliki identitas. Pendapatan PM selama di balai akan dimasukkan ke dalam tabungan. “Himbara akan siapkan _dashboard_nya,” sebut Harry.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatasi masalah sosial dengan mengedepankan kolaborasi Kementerian/Lembaga. Jika PM tidak punya KTP, Risma bersurat ke Mendagri, PM yang tidak punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) Risma bersurat ke Menkes, terkait penanganan Covid, Risma bersurat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk pembangunan Rusunawa, Risma bersurat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan anak PM yang tidak punya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Risma bersurat ke Mendikbud.
“Semua merespon dengan baik dan cepat. 2 minggu menjabat jadi Mensos hasilnya sudah kelihatan dengan signifikan. Oleh karena itu kami sebagai pelaksana sangat bersemangat menindaklanjuti kebijakan strategi bahkan taktik di lapangan yang sudah teruji,” terang Harry.
Harry menambahkan bahwa Kemensos mempelajari kisah sukses di Surabaya. Risma berhasil mengentaskan pemulung, anak jalanan dan masalah sosial lainnya untuk dapat kehidupan lebih baik. “Ini bisa diadaptasi dengan baik untuk strategi nasional,” pungkas Harry.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi, Kepala Balai Lansia “Budhi Dharma” Bekasi, Kepala Balai Disabilitas “Tan Miyat” Bekasi dan Ketua LKS Balarenik, Swara Peduli, ERBE, Kumala dan Bhakti Nurul Iman. (fiz)