OnlineBekasi.com – Puluhan warga Jatikarya, Bekasi, mendatangi Istana Negara pada Senin, 10 Maret 2025, untuk menyampaikan keluhan terkait ganti rugi tanah yang belum mereka terima. Mereka berharap Presiden Prabowo Subianto turun tangan menyelesaikan persoalan yang telah berlangsung selama 25 tahun.
“Harapan kami datang ke sini adalah bisa bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Kami ingin beliau mendengar keluhan masyarakat Jatikarya dan membantu kami, rakyat kecil yang terzolimi,” ujar Sulaiman, pembela ahli waris Jatikarya, di lokasi aksi.
Warga memperjuangkan ganti rugi atas tanah seluas 4,2 hektare yang terdampak proyek jalan tol. Hak mereka sebenarnya telah dititipkan di pengadilan dengan nilai Rp218 miliar, tetapi hingga kini belum juga dicairkan.
“Kami hanya terus diberi janji. Sidang sudah kami menangkan, tetapi sampai detik ini hak kami belum juga diberikan,” kata Sulaiman.
Menurutnya, proses pencairan dana terhambat di pengadilan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bekasi. Padahal, warga telah menempuh semua prosedur hukum yang berlaku, namun tetap menemui jalan buntu.
“Kami sudah menang di Pengadilan Bekasi, menang di Peninjauan Kembali (PK) 1, bahkan PK2. Berapa kali lagi kami harus sidang? Seandainya pengadilan bertindak tegas, kami tidak perlu sampai datang ke Istana. Lawan kami besar dan kuat, makanya kami berharap kepada Presiden Prabowo,” tegasnya.
Warga Jatikarya juga menyatakan tidak akan pulang sebelum bertemu langsung dengan Presiden. Mereka bahkan telah menyiapkan tenda, kompor, dan beras untuk bertahan di sekitar Istana Negara.
“Kami akan tetap menunggu Presiden Prabowo. Kami ingin beliau menerima kami di Istana. Kami sudah menutup tol, sudah sidang hingga Mahkamah Agung, sudah mengadu ke DPR RI. Semua pihak mengakui bahwa tanah ini milik warga Jatikarya, tetapi keadilan belum juga kami dapatkan,” tutup Sulaiman.
Reporter: Fahmi
Editor: Dede R
