OnlineBekasi.com – Mahasiswa Universitas Bhayangkara menggelar doa bersama, pembacaan puisi, mimbar bebas, serta aksi bakar lilin sebagai bentuk solidaritas untuk para korban tragedi aksi demonstrasi bulan Agustus lalu.
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Bhayangkara, Rangga Pramudya, menjelaskan bahwa aksi mereka digelar untuk mengenang para pejuang demokrasi yang gugur akibat tindakan represif aparat saat menyuarakan aspirasi di jalan.
“Agenda malam ini kita doa bersama, terus ada pembacaan puisi, mimbar bebas, di mana mahasiswa Bhayangkara turut menyikapi tragedi bulan Agustus kemarin,” kata Rangga, Kamis (4/9/2025).
Rangga menambahkan, aksi bakar lilin dilakukan sebagai simbol duka sekaligus penghormatan terhadap para korban.
Ia menyebut terdapat sembilan hingga sepuluh korban yang mengalami represifitas aparat penegak hukum dalam aksi tersebut.
“Bakar lilin ini untuk mengenang para pahlawan pejuang demokrasi yang gugur di jalan. Banyak korban yang mendapatkan perlakuan represif dari aparat penegak hukum,” ujarnya.
Menurut Rangga, tindakan represif aparat telah menimbulkan kekecewaan mendalam, baik di kalangan mahasiswa maupun masyarakat.
Padahal, aparat seharusnya hadir untuk menjaga, menertibkan, dan mengayomi.
“Faktanya justru banyak terjadi intimidasi, termasuk kekerasan fisik. Itu yang menimbulkan kekecewaan,” tegasnya.
Meski demikian, mahasiswa Universitas Bhayangkara menegaskan akan terus berjalan bersama masyarakat dalam menyikapi persoalan ini.
“Kami keluarga besar Universitas Bhayangkara ingin ikut menyikapi tragedi kemarin hingga hari ini. Kami ingin membersamai gerakan masyarakat sampai pada substansi tuntutan yang diminta mahasiswa dan masyarakat,” tutup Rangga.
