ONLINEBEKASI.COM- Di tengah hiruk pikuk pemerintahan dan sorotan publik terhadap kinerja para pejabat, dua nama mencuri perhatian: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Keduanya muncul sebagai bintang baru di kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berkat tingkat kesukaan dan kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerja mereka.
Temuan ini terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Lingkaran Strategis (RILIS), sebuah lembaga riset independen yang berbasis di Jakarta. Survei yang dilakukan pada 11-16 Oktober 2025 di enam provinsi di Pulau Jawa ini melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak dengan metode Multistage Random Sampling.
Hasilnya? Menteri Purbaya berhasil memikat hati 88,4% responden, sementara Menteri Amran mendapatkan simpati dari 87,2% publik. Tingkat kesukaan ini sejalan dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja mereka, di mana 83,6% publik mengaku puas dengan kinerja Menteri Amran, dan 82,8% puas dengan kinerja Menteri Keuangan Purbaya.
“Dari data yang kami temukan, untuk sementara, Pak Andi Amran Sulaiman dan Pak Purbaya Sadewa masuk dalam divisi I yang memperoleh tingkat kepuasan tertinggi atas kinerjanya,” papar Direktur Riset RILIS, Arman Salam, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Lantas, apa yang membuat kedua menteri ini begitu dicintai oleh publik? Menurut Arman Salam, ada beberapa faktor kunci yang menjadi penentu. Pertama, baik Amran maupun Purbaya dipersepsikan sebagai sosok yang bersih, berani, jujur, dan anti korupsi. Di tengah maraknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik, citra positif ini tentu menjadi daya tarik tersendiri.
“Itu data kualitatif yang kami peroleh, bahwa di antara alasan paling menonjol karena kedua menteri itu dianggap bersih, berani, jujur, dan tegas sebagai modal utama berhasil atau tidaknya kerja seorang menteri. Misalnya, Pak Amran tercitrakan sebagai mister clean,” jelas Arman.
Selain itu, Menteri Amran juga diapresiasi atas kebijakannya yang berani menghentikan impor beras, sehingga menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani lokal. Sementara itu, Menteri Purbaya dinilai memiliki gebrakan fenomenal yang mengundang perhatian dan harapan publik, meskipun baru menjabat belum genap satu tahun.
“Kedua menteri itu memang tampil dan hadir pada momen yang tepat pada saat mayoritas publik hari ini sedang merindukan sosok pejabat yang bersih, di tengah berbagai temuan praktik mega korupsi triliunan. Nah, mereka tampil seperti menjawab kerinduan dan harapan publik tersebut,” ungkap Arman.
Meski demikian, survei RILIS juga mencatat tantangan yang perlu diatasi oleh kedua menteri ini. Tingkat pengenalan (awareness) terhadap Amran dan Purbaya masih belum ideal, terutama di kalangan milenial dan masyarakat akar rumput.
“Yang terjadi dengan Pak Amran dan Pak Purbaya, keduanya memiliki tingkat pengenalan yang masih belum ideal, sekitar 51%. Tapi tingkat kesukaannya cukup tinggi, di atas 80%. Kalau di Pilkada atau di Pilpres, biasanya masuk dalam kategori ‘Barang Bagus’ untuk dipilih,” kata Arman.
Oleh karena itu, penting bagi Amran dan Purbaya untuk terus meningkatkan komunikasi dan sosialisasi program-program mereka kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi menteri yang dicintai, tetapi juga dikenal dan diakui oleh seluruh rakyat Indonesia.
Selain mengukur tingkat kepuasan terhadap para menteri, survei RILIS juga memotret tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, 81,9% publik mengaku sangat puas dan cukup puas dengan kinerja Presiden Prabowo, sementara 69,7% publik mengaku sangat puas dan cukup puas dengan kinerja Wakil Presiden Gibran.
