Online Bekasi, Bekasi Timur – PT Jasa Marga (tbk) cabang Jakarta-Cikampek menyalurkan kredit kepada sebanyak 37 pengusaha kecil menengah di wilayah setempat sebesar Rp 1 miliar lebih. Penyaluran itu merupakan yang ke dua tahun ini dengan target seluruhnya Rp 2 miliar.
Deputy General Manajer Finance PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Elia Paulia, mengatakan penerima kredit senilai Rp 1,065 miliar tersebut berasal dari empat wilayah yang dilintasi tol Jakarta-Cikampek. Di antaranya, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
“Mitra binaan lama yang mendapatkan pinjaman 10 orang, sedangkan mitra binaan yang baru mendapatkan sebanyak 27 orang,” kata Elia di sela pemberian pinjaman kepada mitra binaan di kantor Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek di Bekasi, Rabu (12/10).
Menurut Elia, mitra binaan di Bekasi sebanyak 29 dengan total alokasi pinjaman mencapai Rp 835 juta, sedangkan di Karawang sebanyak 4 mitra binaan dengan dana pinjaman sebesar Rp 110 juta, dan di Purwakarta sebanyak 4 mitra binaan dengan jumlah pinjaman mencapai Rp 120 juta.
“Pemberian pinjaman ini tidak dipungut biaya apapun, hanya memberikan materai enam buah, serta kami meminta angsuran harus lancar,” kata Elia.
Menurut dia, setiap mitra binaan mendapatkan pinjaman bervariasi, mulai Rp 20 juta hingga Rp 40 juta. Dia berharap dengan pemberian pinjaman, para pengusaha binaan PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek bisa berkembang. Dengan begitu, bisa meningkatkan perekonomian keluarganya masing-masing.
Menurut dia, dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2016, pihaknya sudah membina sekitar 1.439 pengusaha UKM dengan jumlah pemberian pinjaman hingga Rp 29, 7 miliar lebih. Selain memberikan bantuan modal, perusahaannya juga melakukan pendampingan hingga usahanya benar-benar maju.
“Kami juga meminta agar mitra binaan ikut menjaga aset negara berupa jalan tol. Kami minta tidak membuang sampah sembarangan di jalan tol, serta menyosialisasikan program Jasa Marga,” ujar dia.
Seorang pengusaha produksi jamu herbal, Rusinah, mengaku mengajukan pinjaman sebesar Rp 35 juta untuk membeli mesin produksi untuk usahanya. Sebab, produksi secara manual tidak bisa mencukupi kebutuhan pemesanan pelanggan.
“Ini pengajuan yang ke tiga, yang pertama mendapatkan pinjaman Rp 15 juta, kemudian yang kedua Rp 25 juta,” kata pengusaha di Medansatria, Kota Bekasi ini.
Ia mengaku bersyukur mendapatkan bantuan keuangan untuk mengembangkan usahanya. Ia mengaku sudah merasakan hasilnya, bahkan bisa meluluskan dua anaknya sampai dengan sarjana. (fiz)
1 Comment