Online Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalokasikan sebesar hampir Rp 1 triliun sebagai tunjangan kepada pegawai di lingkungan pemerintah setempat. Nilai itu mengalami kenaikan lantaran tahun ini tunjangan pegawai dinaikkan sekitar 60 persen.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, Kota Bekasi, Supandi Budiman mengatakan, anggaran sebesar itu untuk memberikan tunjangan kepada 5.151 pegawai kontrak, serta 12.759 pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kota Bekasi.
“Tunjangan daerah dan gaji pegawai kontrak nilainya tahun ini mencapai Rp 935 miliar, naik hingga Rp 238 miliar dibanding tahun lalu,” kata Supandi, Selasa (31/1).
Supandi mengatakan, anggaran sebesar itu belum termasuk gaji pegawai yang akan naik status dari honor menjadi kontrak. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Penilaian Daerah, Kota Bekasi, mencatat jumlah tenaga honor yang mengajukan status menjadi kontrak mencapai 2.861 orang.
Jika semua lulus, maka dibutuhkan sekitar Rp 100 miliar lagi. Menurut dia, sampai sekarang belum ada mata anggarannya. Jika semuanya diangkat menjadi pegawai kontrak, kata Supandi, pihaknya menyiasati dengan ‘mengutang’ tunjangan pegawai lain.
“Sebagai gantinya, kami akan mengusulkan di anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P). Pegawai baru tidak sampai tidak menerima haknya meski di APBD tidak dianggarkan,” kata Supandi.
Supandi menambahkan, meski ada kenaikan, belanja pegawai yang masuk kategori belanja tidak langsung jauh lebih rendah dibanding belanja langsung seperti pembangunan infrastuktur. Menurut dia, perbandingannya mencapai 37 persen dan 63 persen.
“Belanja langsung mencapai Rp 3,3 triliun,” kata dia. (fiz)
