Online Bekasi – Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Dedy Supriyadi mengatakan, tersangka AS (17) nekat mengeksekusi Mashita Oktavia dengan celurit karena terpengaruh dengan minuman keras.
“Tersangka gelap mata, karena mencari musuhnya tidak ketemu, kemudian di pinggir jalan mendapati korban,” kata Dedy kepada merdeka.com, Senin (11/12) malam.
Karena kondisinya itu, tersangka membacok korban dengan celurit buatan sendiri dari besi yang dipipihkan. Usai mengeksekusi, tersangka pergi hanya dengan berjalan kaki menuju ke sebuah warnet dia biasa nongkrong.
“Dia menyimpan celurit di warnet, lalu pergi tidur di sekolah yang tak jauh dari lokasi. Baru siangnya pulang ke rumahnya di Bulak Perwira yang juga dekat dengan lokasi,” kata dia.
Dedy mengatakan, kawan tersangka Majid diminta mengambil celurit di warnet. Tapi, Majid tak bersedia, sehingga menyuruh Bima mengambilnya. Bima pun bersedia dan menyimpan celurit tersangka di rumahnya.
“Celurit sudah kami sita setelah tersangka ditangkap tadi pagi di rumahnya,” kata dia.
Mashita Oktavia tewas dihujami celurit di depan Perumahan Alinda 1, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Sabtu (9/12) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Korban luka bacok di perut, leher, dan pinggul akibat sabetan celurit.
Korban berhenti di lokasi kejadian karena sepeda motornya rusak. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut lalu menghubungi kakeknya untuk menjemput. Ketika menunggu itu, korban dihampiri pelaku dan dieksekusi dengan sadis. (fiz)
