Onlinebekasi – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke perumahan bersubsidi Grand Permata Residence di Kelurahan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (9/2/2025). Sidak ini dilakukan setelah adanya pengaduan dari masyarakat bahwa kawasan tersebut kerap mengalami banjir akibat sistem saluran air yang buruk.
Banjir yang terjadi di perumahan ini dilaporkan bisa mencapai setinggi pinggang orang dewasa, menyebabkan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menanggapi kondisi ini, Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, menegaskan perlunya penanganan serius agar perumahan subsidi tetap layak huni.
“Kami akan terus dukung rumah subsidi buat rakyat dengan memajukan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ini. Tapi tentu tidak seperti ini (banjir di perumahan), bagaimana anak-anaknya, dan harus ada penanganan lebih lanjut,” ujar Ara dalam keterangannya.
Ara menyoroti bahwa perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini disalurkan melalui FLPP dengan 75 persen porsi dana dari APBN. Oleh karena itu, pengelolaan dan kualitas perumahan harus dipertanggungjawabkan dengan baik.
Sebagai langkah perbaikan, Ara meminta pengembang perumahan, PT Sadra Utama Indo, untuk bertanggung jawab dengan membangun sistem saluran air yang lebih baik dan terintegrasi dengan sungai di sekitar perumahan. “Pengembang nggak mau kan kalau tinggal di rumah yang kebanjiran? Dan sebagai pengembang juga harus siap tanggung jawab,” tegasnya.
Menanggapi desakan tersebut, PT Sadra Utama Indo menyatakan kesiapan mereka untuk memperbaiki sistem drainase perumahan. Mereka meminta waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan perbaikan saluran air agar air dapat mengalir dengan baik ke sungai terdekat dan mencegah banjir di masa mendatang.
Pihak Kementerian PKP akan terus memantau perkembangan perbaikan ini guna memastikan bahwa warga Grand Permata Residence dapat tinggal dengan nyaman dan terbebas dari ancaman banjir di masa mendatang.
