Onlinebekasi – Kepala Sekolah MAN 2 Kota Bekasi Nina Indriana mengatakan, aksi demo ratusan pelajar di sana kemarin bagian dari penyampaian aspirasi.
“Saya menganggapnya bukan demo, tapi menyampaikan aspirasi,” katanya kepada wartawan.
Dalam tuntutannya, pelajar di sana meminta sekolah transparan terkait pengelolaan anggaran, dan memperbaiki fasilitas sekolah yang kurang layak.
“Untuk sarana itu sebetulnya sudah mulai perbaikan, pemasangan AC, pemasangan gardu listrik, instalasi listrik, dan perbaikan-perbaikan gedung yang rusak,” katanya yang menjabat sejak 2023 lalu.
Selain itu, kata dia, ada pengadaan kamar mandi, CCTV. Adapun perbaikan gedung yang rusak baru setengahnya. Karena itu, masih ada bagian yang bocor jika hujan.
“Rencana di 2025 ini, untuk perbaikan-perbaikannya,” ucapnya.
Terkait biaya ekstrakurikuler, kata dia, hanya dianggarkan sampai November 2024 karena masuk masa penilaian akhir tahun (PAT). Kegiatan ekstrakurikuler mulai diadakan lagi bulan ini.
Adapun siswa harus “nombok” biaya ekstrakurikuler, karena tak semua ditanggung sekolah. Sebab, kata dia, melihat kemampuan keuangan sekolah, sehingga kekurangannya dibebankan kepada komite yakni orang tua siswa.
Misalnya, biaya pelatih Rp 6 juta, sedangkan yang ditanggung sekolah Rp 4,8 juta. Maka, Rp 1,2 juta akan ditanggung oleh komite. Kegiatan ekstrakurikuler bagian dari program mengejar prestasi di luar akademik. Biaya bisa lebih banyak tergantung jumlah pelatih dan jenis kegiatnnya.
“Anak-anak ayo sekarang berprestasi, baik akademik maupun non-akademik, karena masuk ke perguruan tinggi negeri itu, ada sistem, ada jalur prestasi,” kata dia.
Adapun tuntutan ia harus mundur, Nina mengaku tidak masalah. “Saya ditugaskan, kalau pimpinan menarik, saya tidak apa-apa, di mana pun harus siap. Namanya ASN,” ucap Nina yang sebelumnya ditugaskan di Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Editor: Adi T
