OnlineBekasi.com – Sebanyak 320 pelajar di unit sekolah baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi yang terletak di wilayah Medan Satria, Kota Bekasi, terpaksa belajar di bangunan sekolah yang hampir roboh.
Pengamatan di lokasi, Rabu (8/10/2025) bangunan sekolah tampak dalam kondisi atap bolong dan tembok yang retak.
Tidak hanya itu, murid di beberapa ruang kelas bahkan terpaksa belajar dengan kondisi lesehan.
Akibat kondisi tersebut, pihak sekolah hanya mengaktifkan 4 ruang kelas. Kegiatan belajar pun dilakukan bergantian dengan sistem dua shif.
“Kelas 8 dan 9 belajar pagi, sementara kelas 7 masuk siang,” ucap Pelaksana Harian (Plh) Wakil Kepala Sekolah USB SMP Negeri 62 Kota Bekasi, Deni Permadi, kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).
Deni bercerita, bangunan sekolah yang sekarang mereka gunakan adalah bekas Kantor Kelurahan Medan Satria, Kota Bekasi.
Status dari sekolah itu pun masih USB dan di bawah naungan SMP Negeri 19 Kota Bekasi.
USB SMP Negeri 62 Kota Bekasi juga dibangun berdasarkan usul dari warga yang menginginkan adanya SMP negeri di wilayah mereka.
“Akhirnya diusulkan warga dan FKRW untuk dijadikan sekolah. Kami sudah berjalan hampir tiga tahun,” ucap Deni.
Setelah usul disetujui, Pemkot Bekasi lalu memindahkan para siswa yang semula menumpang di SMP Negeri 19 Kota Bekasi dan memberikan hibah bekas Kantor Kelurahan Medan Satria.
Namun, sejak tahun 2022, kondisi bangunan tersebut memprihatinkan.
Terlebih, tenaga pengajar tidak dapat berbuat banyak lantaran status sekolah yang masih USB.
“Lama status USB itu tergantung pemerintah dalam mendirikan bangunan dan menyiapkan anggarannya. Selama menumpang, statusnya tetap USB,” ucap Deni.
Sementara itu, salah satu murid dari kelas 9B yakni Nur Abidah, menceritakan bahwa kondisi sekolah sudah rusak sejak pertama kali ia belajar di sana dan belum pernah mendapat perbaikan berarti.
“Sejak saya masuk sekolah kondisinya sudah seperti ini. Pernah atapnya tiba-tiba roboh pas kami lagi belajar. Kalau hujan pasti bocor, jadi kami harus ngepel dan bersihin air. Bangku juga banyak yang rusak dan hilang,” ujar Abidah.
Ia pun berharap, Pemkot Bekasi bisa segera memperbaiki kondisi sekolah menjadi layak dan nyaman untuk kegiatan belajar.
“Kami ingin sekolah yang layak, biar bisa belajar dengan tenang dan nyaman. Mudah-mudahan bangunannya segera diperbaiki,” harap Abidah.
