Online Bekasi – Kehadiran ojek online membuat resah para pengemudi ojek pangkalan di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Tak ayal, ada sejumlah titik sentral penumpang yang dikuasai ojek pangkalan, sehingga ojek online dilarang masuk.
Berdasarkan pengamatan Online Bekasi, sejumlah titik yang ‘haram’ bagi ojek online ialah Stasiun Bekasi. Di sana, ojek pangkalan ‘siap tempur’ apabila daerah kekuasaannya ‘dijarah’ ojek online.
Online Bekasi mendapati seorang ojek online hendak mengambil penumpang persis di depan stasiun. Alhasil, seorang diduga ojek pangkalan maupun timer angkot mencegah, dan mengusir agar menjauh ke radius tertentu.
Tak sedikit ojek online terpaksa minggir demi menjaga kondusifitas wilayah. Tempat paling favorit dipakai ‘bescamp’ ialah sekitar bundaran bulan-bulan dan sebuah minimarket sebelah barat stasiun.
Bagi pelanggan ojek online yang sudah faham, tak harus diarahkan oleh sopir ojek online supaya menjauh dari stasiun. Titiknya, minimarket atau bundaran bulan-bulan.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengakui ada kesepakatan antara ojek online dan pangkalan di stasiun Bekasi. Merasa ojek pangkalan sudah lama, meminta ojek online tidak mangkal di stasiun.
“Ada kesepakan radiun ojek online mengambil penumpang, kecuali menurunkan penumpang tidak masalah,” kata Erna, SRabu (14/6).
Tak hanya di stasiun, di sekitar simpang Bulak Kapal nyaris tak ada ojek online mangkal. Pinggiran jalan didominasi ojek pangkalan yang setia menunggu penumpang yang turun dari bus.
Sejumlah ojek online mengeluhkan kekuasaan tersebut. Alasannya, ojek pangkalan enggan mengikuti perkembangan teknologi, yang masih menerapkan tawar-menawar jasa ojek.
Sedangkan, penumpang lebih memilih ojek online yang sudah ketahuan tarifnya, dan jauh lebih murah. Misalnya, Adi Nugroho, warga Rawalumbu ini sudah tak memakai jasa ojek pangkalan, karena tarif yang dipatok mahal.
“Dari stasiun ke rumah kalau ojek pangkalan bisa Rp 40 ribu, padahal kalau ojek online hanya Rp 12 ribu,” kata dia. (fiz)
1 Comment