Online Bekasi – Bagi anda yang perokok, pasti pernah kehilangan sebuah korek api gas, bahkan sering. Anehnya, tak banyak yang tahu hilir korek tersebut, padahal angka pembelian korek, nyaris seimbang dengan pembelian rokok. Dimana hilir korek tersebut?
“Saya hampir setiap hari membeli korek api gas, tapi selalu hilang,” kata Abdullah M. Surjaya (34) kepada Online Bekasi, Jumat (23/6).
Abdullah mengatakan, membeli korek mulai dari harga Rp 2000-10000. Namun, korek yang dibeli tak selalu awet. Umur korek kebanyakan tak sampai sehari, esoknya sudah tak ada lagi.
“Banyak curanrek (pencurian korek),” kata Abdul.
Andi Firdaus (30) mengalami hal serupa. Rumitnya, jika sudah pulang kerja, korek hilang. Ia terpaksa menyalakan sebuah rokok menggunakan kompor gas.
“Istri sampai marah-marah, hampir ketahuan merokok,” kata dia.
Sebuah riset menyebutkan, pelaku pencurian korek tak lain merupakan teman sendiri. Secara tak sadar, pelakunya mengantongi korek tersebut seusai meminjam dari temannya.
Tak jarang, seorang perokok mempunyai korek yang cukup banyak, korek tersebut didapat dari teman-temannya hasil ‘mencuri’. Tapi, anehnya korek-korek tersebut tak berumur panjang.
Usut punya usut, istri yang notabene membenci seorang perokok turut terlibat dalam hilangnya korek tersebut. Istri di rumah setiap mendapati korek, bisanya disembunyikan, bahkan sampai menumpuk. Korek-korek itu tak diberikan kembali ke suaminya.
“Biasanya istri mengambil korek ketika mencuci pakaian, mencuci tas, ketika menemukan diambil semuanya, kemudian disembunyikan,” kata Tonce seorang perokok berat.
Setiap istri sangat menginginkan suaminya berhenti merokok. Selain demi kesehatan sang belahan jiwa, tak merokok juga menghemat keuangan. Bayangkan, sehari sebungkus Rp 20 ribu, maka sebulan sudah Rp 600 ribu.
“Rp 600 ribu sudah bisa buat cicilan sepeda motor, 10 tahun tidak merokok, bisa membeli rumah,” kata Sriati, seorang pembenci perokok.(fiz)
