Online Bekasi – Seorang wanita hamil, mendadak pingsan di Jalan Juanda, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (25/7) sore. Perempuan bernama Mita tersebut kecapean karena berjalan kaki empat kilometer, karena tak mempunyai ongkos naik angkutan umum.
Usut punya usut, Mita diminta turun oleh sopir angkot di sekitar Kranji, Bekasi Barat, karena tak bisa membayar angkot yang ditumpanginya dari Pondok Ungu. Bukan tanpa alasan Mita tak bisa membayar, soalnya baru saja kecopetan di dalam angkot.
Uang gaji senilai Rp 3,2 juta yang baru saja diambil dari perusahaan tempatnya bekerja raib di Pondok Ungu, Bekasi Utara raib, berikut telepon selular. Mita bingung, dan memilih jalan kaki untuk pulang ke rumahnya di Cibarusah yang berjarak puluhan kilometer.
Mita menjelaskan, peristiwa pencopetan tersebut bermula ketika dirinya sedang menolong nenek muntah di dalam angkot. Di sekitar tempat duduknya, terdapat beberapa orang pria tak dikenal.
“Setelah menolong, tas saya sudah kebuka. Amplop berisi uang dan handphone hilang,” kata Mita di kantor KPUD Kota Bekasi usai ditolong warga, Selasa (25/7) petang.
Usai kejadian itu, Mita menuju ke kantor Dinas Sosial di Jalan Juanda, Kota Bekasi. Ia berniat meminta bantuan kerabatnya yang bekerja di sana. Rupanya, sampai di kantor tersebut kerabatnya sudah pulang.
“Saya mau menelepon tidak hafal nomor teleponnya, sehingga memutuskan untuk berjalan kaki,” katanya.
Hanya beberapa ratus meter dari kantor dinas sosial, Mita jatuh pingsan di pinggir jalan. Warga yang melihat mengevakuasi ke Kantor KPU Kota Bekasi, dan diberikan makan dan minum oleh pegawai di sana.
Mita sendiri enggan melaporkan kejadian yang menimpanya itu, dan bermaksud langsung pulang. Adapun, pegawai di kantor KPU Kota Bekasi mengantarkan Mita ke Terminal Bekasi sambil memberikan sejumlah uang sebagai ongkos pulang. (fiz)
