Online Bekasi – Siti Zubaidah (25) kini harus hidup menjanda setelah ditinggal pergi suaminya Muhammad Aljahra alias Zoya (30) karena tewas mengenaskan usai dikeroyok massa, dan dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri amplifier di sebuah musala di Babelan, Bekasi pada Selasa (2/8) petang.
Zubaidah, panggilan akrabnya kini harus menafkahi anak laki-lakinya yang masih berusia empat tahun. Belum lagi, ibu rumah tangga ini tengah mengandung enam bulan anak keduanya.
“Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa suami,” kata Zubaidah yang sudah kehabisan air mata karena meratapi kesedihan lantaran ditinggal pergi suaminya secara tidak wajar karena dibakar massa.
Dia mengatakan, suaminya merupakan tulang punggung keluarga. Penghasilannya tidak menentu dari hasil jual beli elektronik bekas, serta jasa memperbaiki elektronik seperti televisi, amplifier, sound sistem, dan lainnya.
“Dalam seminggu biasanya mendapatkan Rp 300 ribu, paling banyak Rp 500 ribu,” kata Zubaidah.
Menurut dia, untuk mendapatkan elektronik bekas atau rusak, biasaya mencari di sejumlah tukang barang bekas. Dari situ dibeli untuk dibawa pulang lalu diperbaiki.
“Kemudian dijual lagi, nyari rongsokan biasanya keliling ke beberapa tempat,” katanya.
Muhammad Aljahra alias Zoya tewas mengenaskan setelah dikeroyok massa di di Kampung Muara Bakti RT 12 RW 07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (2/8) petang.
Pria berusia 30 tahun merupakan seorang teknisi peralatan elektronik di Kampung Jati RT 4 RW 5, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Pria itu tewas dikeroyok massa, dan dibakar karena dituduh mencuri amplifier di musala. (fiz)