Online Bekasi – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo bersilaturahmi ke rumah mantan Wali Kota Bekasi periode 2008 – 2013, Mochtar Muhammad (M2) di Perumahan Jaka Permai, Jakasampurna, Kota Bekasi, pada Rabu (8/11) malam.
Hadir dalam silaturahmi itu, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Antar Lembaga Fatur Rahman, Ketua DPP Rescue Perindo Adin Deny, Wasekjen UMKM Partai Perindo Henky Eko Sriyantono, perwakilan DPW Jawa Barat Ahmad Zulnaeni, dan Kepala Bidang Humas DPP Rescue Perindo Afry Sonny.
Adapun tujuan dari kegiatan silaturahmi DPP Partai Perindo ke kediaman rumah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam rangka melakukan penjajakan politik terhadap pemimpin daerah yang dianggap potensial dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang.
“Kegiatan ini lebih kepada silahturahmi, dan penjajakan politik terkait Pilkada Serentak 2018, terhadap sosok pemimpin yang dipandang potensial di tiap-tiap daerahnya. Karena kebetulan, ada arahan dari Ketum agar kader Perindo bisa ikut pertarungan pilkada,” kata Wasekjen DPP Partai Perindo, Henky Eko Sriyantono.
Adapun alasannya bersilaturahmi dan penjajakan politik dengan sosok mantan Wali Kota Bekasi ini, kata Eko, karena pihaknya memandang dia merupakan sosok pemimpin potensial di Pilkada Serentak 2018 mendatang.
Selain itu, sebagai orang yang lama tinggal di Kota Bekasi, diakui Eko, sosok M2 dipandang sosok pemimpin mumpuni dilihat saat menjadi Wali Kota Bekasi. “Jadi kami rasa perlu buat kami sebagai partai baru untuk menimba pengalaman darinya,” ujar Eko.
Eko menambahkan, kegiatan silahturahmi yang dilakukannya pun tidak menutup kemungkinan pihaknya untuk melanjutkan kegiatan ini kepada sosok pemimpin lainnya di Kota Bekasi seperti calon dari incumbent Rahmat Effendi.
“Jadi, perlu kami jelaskan kegiatan sulahturahmi ini bukan hanya dengan beliau saja. Tapi kita juga akan adakan silahturahmi dengan pemimpin potensial lainnya di Pilkada Serentak seluruh daerah. Dan di Kota Bekasi, kami pun akan gelar kegiatan yang sama dengan calon incumbent,” ungkapnya.
“Jadi, ini bukan sebuah agenda khusus kami bisa berkoalisi dengan Pak M2. Karena semua yang memutuskan pusat untuk menilai dan memberikan keputusannya,” pungkas Eko. (fiz)