Online Bekasi.com – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat gencar membangun kolam retensi atau polder air di wilayah setempat sejak beberapa tahun terakhir. Tempat penampung air itu menjadi solusi mengatasi banjir yang mulai sering melanda sejak tujuh tahun lalu.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan pembangunan polder air mulai digalakkan pada 2015 silam. Itu menyusul sejumlah permukiman warga di berbagai wilayah kebanjiran.
“Polder air menggantikan resapan air yang beralih fungsi, karena Bekasi dulunya sebagian besar adalah rawa,” kata Tri Adhianto kepada Online Bekasi (www.onlinebekasi.com), Selasa (6/2).
Tiga tahun berlangsung, polder air yang dibangun meskipun sebagian belum sempurna mulai dirasakan masyarakat. Sejumlah wilayah yang kerap terdapat genangan tinggi mulai dapat tertanggulangi.
Misalnya, di Rawalumbu (Polder Pengasinan), Bekasi Timur (Polder Arenjaya, Karang Kitri, Kali Mati, Danita), Bekasi Selatan (Polder Galaxi), Bekasi Barat (Polder Pawapasung), Bekasi Utara (Polder VIP), Jatiasih (Polder IKIP, Bendung Koja) dan wilayah lainnya.
“Kemarin ada hujan deras hampir seharian, Alhamdulilah sebagian besar wilayah aman dari genangan tinggi,” katanya.
Kepala Bidang Perencanaan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi Dicky Irawan mengatakan, fungsi utama polder air sebagai menampung air dan memotong debit puncak dari saluran drainase, selanjutnya dialirkan secara gravitasi atau menggunakan pompa air.
“Kawasan polder air didesain untuk ruang publik, baik berupa taman maupun area aktivitas sosial lainnya, semisal jogging track,” kata Dicky.
Bahkan, polder air yang dibangun kini dipelihara ikan, meskipun secara prinsip tak didesain mengarah ke sana. Namun, kata Dicky, dengan penanaman ikan tersebut, dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai aktivitas sosial, bukan sebagai komoditi khusus. (fiz)
