BEKASI – Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi H. Bambang Supriyadi atau karib di sapa Jibang, menyelesaikan titik agenda jaring aspirasinya pada minggu (12/6). Agenda reses bertempat di Perumahan Harapan Baru Regency RW. 13 Kelurahan Kotabaru Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi.
Setelah sebelumnya Jibang menyerap aspirasi dari kaum ibu-ibu pada minggu pagi, agenda reses sore harinya Jibang menyerap aspirasi bersama dengan tokoh lingkungan beserta jajaran pengurus PAC PPP Bekasi Barat dan PAC PPP Medansatria.
Banyak hal yang ditampung Jibang dalam reses kali ini. Seperti yang diutarakan oleh Mashudi. Ketua RT ini berharap dengan menurunnya kasus pandemi, dirinya berkeinginan agar perekonomian masyarakat bisa kembali pulih.
“Kami ingin ada pemberdayaan perekonomian untuk warga. Dan kami berharap ada pemberdayaan umkm dilingkungan agar ada pertumbuhan perekonomian,”jelasnya.
Sementara itu beberapa masyarakat lain masih menyuarakan dalam reses Jibang ini terkait infrastruktur baik itu perbaikan jalan, perbaikan drainase serta pembangunan fisik lainnya.
Menyikapi banyaknya masukan dan aspirasi warga di daerah pemilihannya. Politisi senior PPP ini berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dan untuk memaksimalkan penyerapan aspirasi warga kedepannya Jibang berkeinginan agar sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah di Kota Bekasi bisa dimaksimalkan.
“Minggu kemarin saya berkunjung ke Kemendagri dan Pemprov DKI. Satu hal yang menjadi fokus saya terkait PAD. Di DKI PAD bisa mencapai kurang lebih Rp. 45 Triliyun,”ucap Jibang.
“Sedangkan di Kota Bekasi PAD Kita baru mencapai 2.9 Triliyun. Yang sebetulnya potensi PADnya sangat besar,”tambahnya.
Sebetulnya tambah Jibang, dari banyaknya Potensi PAD di Kota Bekasi beberapa diantaranya terkait sumbangsih Pajak Kendaraan Bermotor Kota Bekasi untuk Jawa Barat harus bisa kembali ke Kota Bekasi lebih besar. Kota Bekasi, kata dia menjadi penyumbang kedua terbesar dalam pajak kendaraan bermotor untuk Jawa Barat.
“Selain itu, ada potensi Pajak Bumi dan Bangunan yang belum optimal. Bangunan lama yang sudah di renovasi dan menjadi tingkat tiga seharusnya PBBnya bisa lebih besar lagi dibanding sebelum renovasi,”bebernya.
Pria yang berpengalaman bekerja di Jepang ini pun melihat potensi pajak dan retribusi parkir yang masih belum optimal untuk masuk menjadi PAD di Kota Bekasi. Dirinya pun berinisiasi agar kedepan Kota Bekasi memiliki Peraturan Daerah Kota Bekasi terkait warga ber KTP Kota Bekasi harus tinggal di Kota Bekasi.
“Kalau saja dari semua potensi PAD yang ada di Kota Bekasi, targetnya itu lebih tinggi dibandingkan dengan target saat ini. PAD Kota Bekasi akan lebih tinggi. Bisa saja kalau dimaksimalkan target, PAD Kita bisa mencapai 4 Triliyun,”jelasnya Dewan PPP dari daerah pemilihan Kecamatan Bekasi Barat dan Medansatria.
Dengan meningkatnya PAD Kota Bekasi, Jibang menegaskan bahwa hal tersebut berdampak terhadap proses pembangunan di Kota Bekasi. Salah satu pintu proses pembangunan itu melalui proses penyerapan aspirasi dari warga melalui reses anggota DPRD Kota Bekasi. (muh)
