BEKASI – Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi optimis proses pembangunan serta realisasi penyerapan anggaran tahun 2022 bisa berjalan baik.
Dari informasi sampai akhir agustus 2022 capaian realisasi penyerapan anggaran Disperkimta termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih minim.
“Untuk Realisasi Memang kita agak rendah ya secara keuangan mungkin disekitar 7 sampai 8 persen tapi secara fisik 11 persenan,”ucap sekretaris Dinas Perkimtan Widayat Subroto kepada awak media, jumat (26/8).
Mengenai masih rendahnya realisasi serapan anggaran, Broto sapaan akrabnya menuturkan ada beberapa faktor penyebab minimnya serapan anggaran.
Pertama kata mantan sekdis dinas ketahanan pangan ini yaitu ada beberapa perubahan aturan.
“Jadi di pertanahan itu ada aturan baru terkait dengan pembebasan lahan,”jelasnya.
Kemudian faktor selanjutnya kata dia adalah terkait pajak pertambahan nilai. Pajak PPN yang semula dikenakan hanya 10 persen, lanjut dia harus menyesuaikan dengan adanya perubahan menjadi 11 persen.
“Sehingga kita merubah lagi Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi peraturan yang ada,”tukasnya.
Meski masih diangka di bawah 20 persen di akhir Agustus ini, Broto optimis bahwa proses realisasi anggaran dalam mengerjakan kegiatan tahun anggaran 2022 bisa selesai tepat waktu.
Sebetulnya kata dia proses pengerjaan bisa selesai semua. Namun begitu dinasnya pun bersiap-siap karena memang waktu (pengerjaan)nya yang ketat (mepet). Optimisme Broto ditandai dengan proses pembangunan dengan bangunan yang besar-besar sudah mulai pengerjaanya.
“Artinya sudah berjalan target kita di desember bisa selesai semua. sehingga bisa diserah terimakan dan digunakan. Tetapi karena waktunya mepet kita tetap terus mendorong si pelaksana dilapangan agar bisa bekerja secara maksimal,”bebernya.
Saat disinggung apakah dirinya tidak khawatir dengan rendahnya serapan anggaran yang masih minim akan berdampak kepada Silpa, Broto mengatakan bahwa Dinasnya berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan bisa berjalan baik dan tidak terdapat Silpa.
“Kita berusaha tidak ada SILPA ya kecuali SILPA yang memang sisa anggaran lelang dan sebagainya. Proses lelang kita sudah selesai untuk pengerjaan paling besar tahun ini ada gedung Mako Pemadam Kebakaran enam lantai di Harapan indah,”tutup Broto sambil menyebut nilai penggerjaan Mako Pemadam Kebakaran dengan anggaranya sekitar 18 milyar dan pengerjaanya sedang berjalan ditarget selesai di bulan desember 2022.
