Online Bekasi – Dua orang pelajar di Kota Bekasi, Jawa Barat, tewas dalam tawuran sepanjang Sabtu (11/3). Mereka adalah Edi Gilang Febriyanto (17) pelajar SMK Abdi Karya dan Oliver Vito (14) pelajar SMP Negeri 41 Rawalumbu, sedangkan seorang lain Abigail (16) pelajar SMK BIK mengalami luka bacok.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah, Kota Bekasi, Syahroni mengatakan, tawuran pelajar kembali marak di wilayahnya. Hal ini, menurut dia, karena sistem pembelajaran dan pendidik baik di sekolah maupun di rumah.
“Kami sangat prihatin, tawuran sampai memakan korban jiwa. Masyarakat harus dapat mengontrol perilaku anak-anak di sekolah maupun di rumah,” kata Syahroni, Senin (13/3).
Ia mengatakan, pendidikan di rumah maupun di sekolah tidak harus melulu mengenai mata pelajaran. Menurut dia, pendidikan moral sangat penting untuk memperbaiki moral pelajar itu agar lebih baik lagi.
“Hampir dipastikan ada proses pembelajaran dan penanganan yang keliru di sekolah maupun di rumah,” kata Syahroni.
Karena itu, ujar Syahroni, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi dan evaliasi sistem pendidikan di Kota Bekasi. Pasalnya, kata dia, tawuran antar pelajar kerapa terjadi setiap pekan di wilayahnya.
“KPAID akan turun ke sekolah dan mendeklarasikan anti kekerasan ke sekolah-sekolah, karena ini sudah urgent,” ujar dia.
Oliver Vito tewas dalam tawuran antar pelajar di jembatan Jalan Cut Mutia, Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Sabtu pekan lalu. Pelajar SMP Negeri 41 tewas usai dicelurit pelajar lain.
Sedangkan, Edi Gilang tewas usai tawuran di Jalan Ratna, Jatibening, korban luka bacok di leher. Sedangkan, Abigail (sebelumnya ditulis tewas) mengalami luka bacok di punggung, dan pundak. (fiz)