Online Bekasi – Seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, Dalfi Handri mengaku menjadi korban biro perjalanan umrah First Travel. Akibatnya, Dalfi kehilangan uang Rp 33,6 juta karena ditipu perusahaan tersebut.
“Sudah lima kali dapat jadwal berangkat, tapi tidak berangkat,” kata Dalfi, Sabtu (26/8).
Kasubag Umum pada Diskominfotasandi itu menyetor uang 33,6 juta untuk biaya umrah bersama dengan istrinya pada Desember 2016 silam. Karena tertipu, Dalfi ikut melapor ke Bareskrim Mabes Polri.
Karena itu, ia berharap kepolisian yang menangani kasus tersebut memproses laporan korban First Travel sampai tuntas. Menurut dia, kejahatan yang dilakukan oleh First Travel adalah kejahatan luar biasa dengan kedok membantu orang beribadah.
Beberapa bulan yang lalu, Dalfi diminta oleh sejumlah staf perusahaan agar mengembalikan akomodasi seperti koper, seragam, dan lainnya. Menurut staf, kata dia, agar proses pengembalian uangnya cepat.
“Tapi kenyataanya sampai sekarang belum dikembalikan uangnya,” kata Dalfi. (fiz)
