Online Bekasi – Sedikitnya 8000 keluarga di Bekasi, Jawa Barat, belum teraliri listrik. Walhasil, mereka masih menumpang ke tetangganya untuk menerangi rumahnya. “Rata-rata di daerah pelosok,” kata Manajer PT. PLN (Persero) Area Bekasi, Reny Wahyu Setiawan, Ahad, 27 Agustus 2017.
Berdasarkan catatan, kata dia, paling banyak rumah warga belum memasang sambungan listrik berada di daerah Kecamatan Muaragembong, Kecamatan Cabangbungin, Cibarusah, dan lainnya. Mereka enggan memasang, karena terbentur biaya. “Orientasinya, kalau pasang listrik itu mahal,” kata Reny.
Padahal, kata dia, pemasangan instalasi listrik diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 27 tahun 2017, tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PLN. Dengan demikian, kata dia, acuan tarifnya sangat jelas.
Dalam aturan itu, kata dia, disebutkan untuk pemasangan instalasi dengan daya 900 VA sebesar Rp 843.000, Daya 1.300 VA sebesar Rp 1.218.000, Daya 2.200 VA sebesar Rp 2.062.000, dan Daya 3.500 VA sebesar Rp 3.391.500. “Orientasi masyarakat mahal, karena mengurusnya melalui calo,” kata dia.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat mengurus sendiri dengan menggunakan layanan internet ke www.pln.co.id atau hubungi petugas kami atau call center ke 123.
Juru bicara PT. PLN (Persero) Area Bekasi, Harwito mengatakan, tahun ini ada bantuan pemasangan kWh dari Pemprov Jawa Barat sebanyak 1300 sambungan. Sehingga para pelanggan tak perlu memikirkan lagi soal biayanya. “Bantuan dikhususkan bagi masyarakat tidak mampu,” ujarnya.
Agar tidak salah sasaran, pelanggan dari keluarga tidak mampu, harus dibuktikan dan terdaftar dalam tim penanggulangan kemiskinan kabupaten/kota berdaya 450 VA atau 900 VA bersubsidi. “Daya 900 VA ada dua tarif, yang subsidi dan nonsubsidi,” ia menambahkan. (fiz/tco)
