Online Bekasi.com – Puluhan tukang ojek konvensional, tukang becak dan sopir angkutan umum menolak keberadaan transportasi online. Aksi di depan kantor Pemkab Jombang, ini dilakukan lantaran penghasilannya turun.
Massa yang tergabung dalam Forum Rembug Masyarakat Jombang ini berorasi di depan kantor pemkab, Jalan Wahid Hasyim. Poster dan spanduk berisi tuntutan mereka bentangkan.
“Para tukang ojek konvensional, tukang becak dan sopir angkutan umum mengatakan pendapatannya semakin menurun drastis sejak adanya transportasi online,” kata Koordinator Aksi Joko Fatah Rochim kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Rabu (14/2).
Dia menjelaskan, pertumbuhan transportasi online, baik ojek maupun taksi online di Kabupaten Jombang, kian pesat. Kondisi ini membuat minat masyarakat terhadap ojek konvensional, becak dan angkutan umum di Kota Santri merosot. Itulah yang membuat pendapatan para pelaku jasa transportasi konvensional semakin turun.
“Kami menolak transportasi online beroperasi di Kabupaten Jombang. Kami juga menuntut pelayanan transportasi dikembalikan ke Dinas Perhubungan. Karena selama 8 tahun ditangani Dinas Perizinan Terpadu, tidak melayani dengan baik,” terangnya.
Joko mengancam, jika tuntuan tak segera dikabulkan, para pelaku transportasi konvensional akan menggelar demonstrasi dengan jumlah massa lebih besar. “Kami akan aksi lagi lebih banyak kalau tak dituruti,” tegasnya dimuat detik.com. (fiz)
