Jombang, OB.com – Dua orang ojek online terkena sweeping tukang becak di Jombang, Jawa Timur pada Selasa (20/2). Beruntung tidak sampai terjadi bentrokan fisik kedua kelompok itu.
“Penangkapan” itu dilakukan oleh tukang becak karena adanya hearing dengan DPRD dan Dinas Perhubungan. Pasalnya, mulai Selasa (20/2), angkutan berbasis online tidak boleh beroperasi sembari menunggu keputusan lanjutan.
Hanya saja, kata kordinator paguyuban becak motor Jombang, Yulianto keputuasan hearing tersebut dilanggar oleh tukang ojek online. Buktinya, kata Yulianto, para pengemudi online tersebut masih beroperasi di Jombang.
“Kemarin kita sudah ada kesepakatan dalam hearing di DPRD. Namun nyatanya, mereka (angkutan online) masih beroperasi,” kata Yulianto diwartakan beritajatim.com.
Yulianto mengatakan, sejak pagi ojek online masih berkeliaran di Jombang. Alhasil, dua tukang ojek berhasil “ditangkap”. Namun, setelah ditanya-tanya, tukang ojek online dilepaskan kembali.
Seorang sopir ojek online yang terkena sweeping, Aji Prayoga mengaku dihentikan ketika melintas di Jl Gatot Subroto atau kawasan terminal lama. Aji mengaku tidak tahu kalau hari ini ada kesepakatan bahwa tukang ojek online tak boleh beroperasi untuk sementara waktu.
“Kemarin saya ke paguyuban (ojek online) juga tidak ada pemberitahuan. Jadi hari ini saya tetap keluar. Saya tidak tahu,” kata mahasiswa yang nyambi jadi ojek online ini. (fiz)
