Online Bekasi.com – Ratusan orang dilaporkan menajadi korban penipuan biro perjalanan haji dan umroh Adhy Tour and Travel di Jalan Sudirman, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Karena itu, lima orang yang menjadi agennya melapor ke Polres Metro Bekasi Kota.
“Kami melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan,” kata Martin Iskandar, kuasa hukum dari lima orang agen, Selasa (24/7). Ia mengatakan, orang yang dilaporkan adalah Direktur Utama Adhy Tour and Travel, Yanti Irianty Firdaus, karena dianggap paling bertanggung jawab atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan tersebut.
Adapun kelima orang yang menjadi agen atau koordinator calon jemaah umroh melalui Adhy Tour and Travel adalah Atin Supriyatin, Mustofa Kamal, Sri, Sukma, dan Kus. Mereka mengaku kehilangan uang hingga Rp 2 miliar lebih.
“Karena harus mengganti uang calon jemaah yang gagal berangkat ke Mekkah,” kata Martin.
Ia menyebutkan, Mustofa harus mengganti hingga Rp 200 juta, Atin Rp 700 juta, Sri mengganti Rp 90 juta, Sukma mengganti Rp 169 juta, dan Kus mengganti Rp 900 juta. Mereka terpaksa mengganti karena terus didesak agar bertanggung jawab Adhy Tour and Travel tak memberangkatkan.
“Satu orang calon jemaah dibebankan biaya Rp 15 juta hingga Rp 18 juta. Namun, sampai hari ini belum juga diberangkatkan, padahal sudah melunasinya,” ujar dia.
Ia mengatakan, kliennya membawa barang bukti pembayaran melalui adminitrasi perbankan dan kwitansi tanda terima uang. Kabarnya, kata dia, ada dua orang agen lagi yang ingin melaporkan dugaan kasus penipuan dan penggelapan ini.
Ia menambahkan, berkaca dengan kasus First Travel, Martin akan membuka posko pengaduan di Kantor Polres Metro Bekasi Kota bagi korban penipuan Adhy Tour and Travel. Sebabnya, kata dia, jumlah korban sudah melampaui banyak.(fiz)
