Onlinebekasi.com – Wali Kota Cilegon Edi Ariadi mengeluarkan pernyataan yang menyinggung Kota Bekasi setelah dilantik menggantikan Tb. Iman Ariyadi karena kasus korupsi. Dalam pernyataannya, Edi tak ingin daerahnya seperti Bekasi yang macet.
Menanggapi pernyataan itu, Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Ariyanto geram. Sebagai legislator, dia mengaku tersinggung pernyataan tersebut karena dianggap kendiskreditkan Kota Bekasi sebagai daerah paling macet.
“Saya mendesak Wali Kota Cilegon meminta maaf kepada pemerintah dan warga Kota Bekasi,” ujar, Rabu (21/2).
Ariyanto menyayangkan pernyataan wali kota yang baru dilantik oleh Gubernur Banten Wahidin Halim pada Rabu (20/2) kemarin. Ia menilai pernyataan tersebut tak mempunyai dasar, justru dianggap menyinggung perasaan warga Bekasi.
“Saya pribadi sangat tersinggung dan menyayangkan statemen yang mendeskreditkan Bekasi,” tutur Ariyanto.
Berdasarkan data dari Samsat Kota Bekasi, jumlah kendaraan sampai dengan Januari 2019 di wilayah setempat telah mencapai 1.613.317. Jumlah itu diprediksi bakal terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan yang cukup masif. Sebab, rata-rata kendaraan baru setiap bulan mencapai 10 ribu lebih.
Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Al Rasyid mengatakan, tumbuhnya kendaraan yang pesat di Kota Bekasi berpotensi menambah titik kemacetan bila infrastrukutr jalan lambat atau bahkan tidak dilakukan sama sekali.
“Dampak negatif lainnya adalah meningkatkan polusi udara yang mengakibatkan tingkat kesehatan masyarakat menurun,” ujarnya. (fiz)
