BEKASI – Sosoknya merupakan wakil rakyat yang supel, pergaulannya tidak memandang status sosial, status suku, ras dan agama. Iya betul, dia adalah sosok dewan yang sudah empat periode menjadi anggota dewan DPRD Kota Bekasi, H. Mustopa.
Bagi masyarakat Bekasi, H. Mustopa merupakan bukan sosok asing bagi mereka, pria dengan pribadi yang humbel serta terbuka terhadap semua masukan dengan tetap menggedepankan semangat kebersamaan.
Saat berbincang dengan onlinebekasi.com, Ji Mus sapaan warga kepada dirinya, ia memulai cerita bagaimana sosok Mustopa muda dulu merupakan sosok mandiri, pekerja keras namun tetap memegang teguh prinsip keagamaan.
“Dulu waktu sekolah dasar saya sekolah pagi, siangnya saya sekolah di madrasah ibtidaiyah (MI). Inilah yang terus menjadi penggangan saya bahwa agama merupakan sebaik-baiknya penuntun kehidupan,”cerita Mustopa.
Karir politiknya, Mustopa sendiri di mulai pada pemilihan legislatif awal reformasi di tahun 1999. Mustopa muda saat itu sudah terlihat jiwa kepemimpinannya, dulu awal berkarir di Politik Mustopa memakai kendaraan politik Partai Bulan Bintang (PBB).
Darah politik Mustopa itu turun dari sosok Pahlawan Bekasi H. Husin Kamali yang merupakan ketua dewan pertama di Bekasi pada pemilihan umum pertama di tahun 1955.
Meski cucu dari seorang Pahlawan Nasional, Mustopa mengatakan bahwa dirinya tidak serta merta membawa nama besar sang kakeknya untuk mendongkrak popularitasnya.
“Meski saya merupakan cucu seorang Pahlawan kong H. Husin Kamali, namun dalam mendekatkan diri dengan masyarakat untuk mensosialisasikan, saya tidak membawa nama besar kakek saya. Namun begitu saya bersyukur memiliki darah dan keturunan berpolitik dari Kong H. Husin Kamali,”Jelas Mustopa.
“Alhamdulillah pemilu pertama saya di tahun 1999, Allah berikan amanah melalui masyarakat untuk saya duduk sebagai anggota dewan di DPRD Kota Bekasi,”tutur Mustopa lagi.
Tiga periode berturut-turut Mustopa terpilih kembali menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Bekasi yaitu di pemilu legislatif tahun 1999, kemudian pemilu legislatif 2004, dan pemilu 2009. Pemilu tahun 2014 Mustopa sempat istirahat dari panggung politik di Kalimalang.
Cicit menantu dari Pahlawan Nasional asal Bekasi KH. Noer Ali ini pun kembali ke panggung politik di tahun 2019. Namun pada pemilihan legislatif kali ini, Mustopa menggunakan kendaraan Politik Partai Gerindra. Disini ujian seorang politisi kata Mustopa akan diketahui, jika langkah politik dengan kendaraan berbeda, akankah dirinya akan kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Ternyata tantangan politik dengan kendaraan partai yang berbeda dapat di jawab dengan sangat baik oleh Mustopa, hal ini karena dirinya kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019 – 2024.
“Kendaraan politik (partai) di Gerindra itu sangat penting bagi langkah politik saya di tahun 2018. Namun begitu, bahwa investasi politik yang selama ini saya berikan ke masyarakat di Dapil senantiasa memberikan ruang bagi saya. Sehingga saya dapat kembali dipercaya masyarakat yang rindu akan sosok saya untuk menjadi wakil mereka di DPRD Kota Bekasi,”beber Mustopa.
Setelah kembali duduk sebagai anggota DPRD Kota Bekasi, Mustopa mengaku masih banyak mimpi besarnya dengan partai besutan Prabowo Subianto ini. Dirinya bersama dengan seluruh kader partai Gerindra ingin memenangkan Partainya untuk memenangkan pemilihan legislatif 2024 nanti.
Untuk itu suami dari Miftahul Janah Wardi (Cicit KH. Noer Ali), berkeinginan agar tahun politik di 2024 nanti semua kontestasi yang di ikuti partai Gerindra bisa menghasilkan sesuatu yang positif dengan memenangkan kontestasi tersebut.
“Tentunya kami yakin dan optimis seluruh kader Partai Gerindra Kota Bekasi akan berjuang secara maksimal agar bisa memenangkan pemilihan Presiden tahun 2024 dengan memenangkan Pak Prabowo, Pileg kami juga menang sehingga Pilkada Kota Bekasi tahun 2024 ada kader kami yang duduk sebagai Wali Kota Bekasi,”tandas Mustopa. (ADV PARLEMENTARIA)
