Onlinebekasi – Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Faisal, menyampaikan kritik terkait pencapaian Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah Kota Bekasi. Ia menyoroti praktik pengadaan lahan yang dinilai kurang sesuai aturan.
“Jangan asal ambil tanah milik warga, apalagi yang belum dibayar. Hanya karena pemiliknya sudah lama tidak datang, bukan berarti bisa seenaknya dijadikan RTH. Kalau pemerintah mau tanah itu, beli secara sah lewat BPN. Jangan korbankan hak masyarakat atas nama penghijauan,” ucap Faisal kepada Onlinebekasi.com, Rabu, 16 April 2024.
Ia juga membandingkan pendekatan yang lebih bijak yang pernah diterapkannya di Jakarta. Dalam hal ini Pemerintah DKI. Menurutnya, membeli lahan masyarakat secara bertahap terutama lahan-lahan yang dianggap ‘tanah jelek’, yaitu lahan yang berada di lokasi yang tidak strategis atau sulit dikembangkan secara ekonomi oleh pemilik.
“Misalkan, saya pernah bikin rumah di ujung banget, gak sukses. Akhirnya dijual ke pemerintah. Lahan-lahan seperti itu bisa dibeli dan dijadikan RTH, balai RW, atau fasilitas umum lainnya,” katanya.
Nantinya, pemerintah daerah mengumumkan bahwa tanah warga tersebut diminati untuk kemudian dibeli. “Pemerintah tinggal umumkan ke warga, kalau ada tanah seperti ini, laporkan. Lalu dibeli secara bertahap,” ucap dia.
Lebih lanjut, dengan perencanaan yang baik, pemerintah tidak perlu membebaskan lahan dalam jumlah besar, bahkan kerap membebani anggaran. Sebaliknya, pembebasan lahan bisa dilakukan secara bertahap dan terencana.
“Kalau semuanya jelas sejak awal mana jalan, mana saluran, trotoar, dan mana RTH, maka data dan perencanaannya pun jadi rapi. Capaian RTH bisa tercapai, fasilitas sosial dan umum bisa dibangun, dan penataan kota pun jadi lebih maksimal,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa capaian RTH di Kota Bekasi masih jauh dari ideal. Selain jumlahnya yang minim, metode pengadaannya pun kerap tidak transparan.
“Bukan hanya belum maksimal, tapi cara-caranya kurang ideal, Asal caplok. Harusnya kan ada perencanaan. Kalau sudah direncanakan, semuanya bisa tertib dan terdata dengan baik,” tandasnya. (advertorial).
