Online Bekasi.com – Kota Bekasi sempat direpotkan oleh banjir besar beberapa tahun yang lalu. Banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter nyaris terjadi setiap kecamatan. Total ada 49 titik banjir se-Kota Bekasi.
“Sekarang hampir tidak ada, kalau genangan wajar, tapi tidak sampai menggangu aktivitas. Kalau dulu banjir bisa menyebabkan aktivitas lumpuh,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Tri Adhianto kepada Online Bekasi, Rabu (24/1).
Menurut dia, 49 titik banjir hilang karena kerja keras pemerintah dalam melakukan penanggulangan. Misalnya di bantaran Kali Bekasi, pemerintah menguatkan tanggul, dan melakukan pengaturan buka-tutup pintu air di Bendung Bekasi, Jalan Hasibuan.
“Sebelum air tiba di Bekasi dalam perjalanan tiga jam dari Bogor, pintu bendungan sudah dibuka, sehingga air tidak meluap ke permukiman warga,” kata Tri yang maju di Pilkada Kota Bekasi 2018 menjadi calon Wakil Wali Kota mendampingi inkumben Rahmat Effendi.
Sebelum ada pengaturan yang maksimal, sejumlah perumahan kerap dilanda banjir dengan ketinggian lebih dari 1,5 meter. Yang menjadi langgaran seperti Pondok Gede Permai, Kemang IFI, sampai ke perkampungan di Margajaya, Bekasi Selatan.
“Sekarang sudah tidak pernah banjir lagi, air Kali Bekasi juga tak pernah meluap. Belum lagi kami membuat tampungan air Kali Bekasi di Bendung Koja, perbatasan dengan Bogor,” kata dia.
Di luar bantaran Kali Bekasi, banjir tertanggulangi dengan perbaikan saluran mampet, dan pembangunan sejumlah folder air atau kolam retensi. Misalnya ada folder Kali Mati di Kartini untuk menanggulangi banjir di Rawalumbu sampai dengan Perumahan Kartini.
“Ada folder Galaxi, Arenjaya, Pengasinan, IKIP, Rawapasung, VIP, dan masih banyak lagi,” kata Tri.
Tri mengatakan, folder sangat penting. Sebab, karakter Kota Bekasi adalah dataran rendah dengan elevasi atau tingkat kemiringan ke laut hanya sekitar 2 derajat atau 27 meter.
“Wajar kalau Kota Bekasi dulunya banyak rawa, karena rawa itu adalah tampungan air, nah sekarang air mencari rumahnya sehingga kami buatkan rumah atau folder,” kata dia.
Tri mengatakan, pihaknya kini fokus menyelesaikan genangan di Perumahan Pondok Hijau Permai. Di sana, pemerintah menanggulanginya dengan pembuatan crossing jalan tol untuk mempercepat aliran air.
“Di PHP tidak seperti dulu, masih ada genangan tapi tak sampai mengganggu aktivitas,” kata dia. (fiz)
