Online Bekasi.com – Pengurus Besar Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) menargetkan olahraga bela diri tersebut dipertandingkan dalam sea game ke-30 di Filipina pada 2019 mendatang. Sebab, cabang olahraga itu dua kali pergelaran serupa belakangan ini tak dipertandingkan.
“Kami sedang mengusahakan dengan membuat pertemuan dengan beberapa negara tetangga seperti Timor Leste,” kata Ketua Umum PB Perkemi, Aswari Rivai di sela Milad Perkemi ke-52 di Kantor PB Perkemi, Bekasi, Jumat malam, 3 Februari 2018.
Menurut dia, sea game yang mempertandingan Kempo pertama kali ketika Indonesia menjadi tuan tumah pada 2011 lalu. Dimana ketika itu Indonesia meraih juara umum dengan delapan medali emas, tujuh perak, dan satu perunggu. “Setelah Indonesia, berikutnya di Sea Game 2013 di Myanmar,” kata dia.
Setelah dua kali even itu, Kempo tak dipertandingkan yaitu pada Sea Game 2015 di Singapura, dan 2017 di Malaysia, apalagi di even Asian Game. Karena itu, Perkemi ingin Kempo kembali dipertandingkan di Sea Game di Filipina tahun depan. “Perkembangan Kempo sangat pesat, tak hanya di Indonesia saja seperti Vietnam, Timor Leste, dan tentunya di Jepang,” kata dia.
Sejauh ini Kempo sulit dipertandingkan karena tergantung dari keputusan tuan rumah. Soalnya, peserta unggulan olahraga Kempo di tingkat Asean masih dipegang oleh Indonesia, sedangkan tingkat Asia dipegang oleh Jepang. “Kami akan terus berjuang, dengan menyosialiasasikan kempo dengan menggelar kejuaran-kejuaraan,” kata dia.
Bergerak dari bawah, pihaknya berharap Kempo suatu saat dapat dipertandingkan di kejuaraan lebih luas lagi seperti Asian Game, hingga Olimpiade. Sebab, di tingkat nasional baik pekan olahraga daerah maupun nasional Kempo selalu ditandingkan. “Di daerah-daerah, Kempo sudah mulai banyak diminati,” ujar dia. “Kami juga segera menggelar kejuaraan nasional.” (fiz)
