Onlinebekasi.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, H. M. Saifuddaulah, menyoroti permasalahan banjir yang masih menghantui Kota Bekasi. Saat ini, pembebasan lahan untuk pembangunan polder masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
“Pembebasan lahan untuk polder ini masih menjadi PR,” ungkap H. M. Saifuddaulah, Minggu lalu.
Meskipun sejumlah upaya pengendalian banjir telah dilakukan, seperti yang dicanangkan oleh Wali Kota Bekasi sebelumnya, dan dilanjutkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi saat ini, masih ada wilayah-wilayah di Kota Bekasi yang belum teratasi masalah banjirnya.
H. M. Saifuddaulah mencontohkan wilayah Jatimakmur, yang jika polder berfungsi dengan baik, dapat mengurangi risiko banjir di beberapa wilayah, termasuk Jatiwaringin dan Jaticempaka.
Pemerintah Kota Bekasi, menurut H. M. Saifuddaulah, harus segera menyelesaikan program-program pengendalian banjir, terutama pembangunan polder-polder sebagai tempat penampungan air sementara saat musim hujan.
Penggunaan polder air dianggap sangat efektif dalam mengurangi risiko banjir, terutama mengingat karakter permukiman penduduk Kota Bekasi yang rawan banjir, banyak berada di daerah cekungan. Cekungan-cekungan ini sebelumnya adalah rumah air yang sekarang telah beralih fungsi.
Selain polder air, penguatan tanggul di Kali Bekasi juga perlu diperhatikan. Permukiman penduduk di bantaran kali kerap menjadi langganan banjir jika ada kiriman dari Bogor dalam jumlah banyak.
Masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah banjir di Kota Bekasi, dan pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja sama untuk menuntaskan masalah ini demi kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi. (ADVERTORIAL)