Seorang wanita mwngaku menjadi korban penipuan lowongan kerja mengadu ke Damkar Kabupaten Bekasi. Setelah mengadu, wanita itu berharap tak ada korban lagi, karena harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan kerja, namun tak juga bekerja.
“Curhatnya itu dia menyampaikan bahwa dia terkena tipu uang untuk mendaftar kerja di salah satu perusahaan di mana dia mendaftar di salah satu yayasan,” kata Hasto Adi, anggota Damkar Kabupaten Bekasi.
Wanita itu, kata dia, telah membayar uang senilai Rp 4 juta pada 4 Maret lalu. Namun, sampai sekarang tak juga masuk kerja ke perusahaan yang dijanjikan oleh yayasan penyalur.
Tak tinggal diam, wanita itu juga mencari tahu lebih dalam mengenai yayasan. Rupanya, ada juga yang bernasib sama. Wanita itu pun melapork ke kepolisian setempat.
“Kami tanya kenapa dia mau datang ke damkar, dia tidak ingin ada korban lagi seperti dia, di mana teman-temannya itu kurang lebih ada tujuh orang yang tertipu,” ucap Adi.
Setelah curhat, wanita asal Kebumen ini tak berani pulang ke rumah kakaknya. Karena sudah kehilangan uang. Setelah dibujuk, akhirnya pulang. “Dia merantau, tinggal bersama kakaknya,” kata dia.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa membantah narasi yang beredar bahwa laporan ditolak. “Tidak ada penolakan, ada bukti CCTV, dilayani,” kata Kapolres.
Menurut dia, belum dibuat laporan polisi karena wanita itu ingin konsultasi dan memangil kawan-kawannya sesama korban. Ketika datang ke polsek, kata dia, wanita itu diberikan penjelasan oleh petugas piket terkait pelaporan polisi.
Kata Kapolres, wanita itu datang ke Polsek Tambun, sementara lokasi kejadian berada di wilayah Cikarang Barat. Setelah konsultasi di Polsek Tambun, rencannya ramai-ramai lapor ke Polsek Cikarang Barat.
“Si mbaknya menyampaikan, karena korbannya cukup banyak, minta izin memanggil teman-temannya. Tapi, ditunggu tidak kembali lagi,” ucap Kapolres.
