Onlinebekasi.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Muhammad Kamil mengatakan pemerintah bakal menghadapi sebuah tantangan pengangguran akibat urbanisasi setelah lebaran. Masyarakat yang melakukan urbanisasi tak bisa dicegah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 menyebutkan bahwa angka pengangguran di Kota Bekasi mencapai 7,9 persen atau sejumlah 104.170 jiwa dari total penduduk 2.039.296 jiwa.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bekasi harus memiliki upaya dan strategi yang efektif untuk menyelesaikan masalah pengangguran.
“Pemerintah harus memiliki program yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat, sehingga mereka dapat bersaing di pasar kerja,” ujar Kamil dalam keterangannya.
Ia mengatakan, ada beberapa ide yang dapat mengatasi masalah pengangguran di Kota Bekasi, antara lain: Inkubator Bisnis dan kerja sama dengan perusahaan.
“Inkubator Bisnis sendiri berfungsi untuk mendukung pengembangan UMKM di Kota Bekasi. Sementara, kerja sama dengan perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat ber KTP Kota Bekasi,” terangnya.
Pihaknya juga mendorong agar Pemkot Bekasi pro-aktif terkait dengan banyaknya program-program bantuan sosial khusus untuk pengangguran dan juga menargetkan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 7,9 persen menjadi 4,5 persen pada tahun 2025 ini. (advertorial)
